Ada momen menggetarkan pada Festival Film Cannes, 25 Mei 2022. Menyusul pemutaran perdana film Elvis, audiens yang hadir memberikan tepuk tangan penghargaan seraya berdiri sepanjang 12 menit.

Menurut catatan Variety.com, standing ovation itu merupakan yang terpanjang selama penyelenggaran festival tersebut tahun ini. Di tengah sorak-sorai audiens, Austin Butler yang memerankan si Raja Rock and Roll tak kuasa menitikkan air mata. Ia berpelukan dengan Priscilla Presley, istri mendiang Elvis yang sengaja terbang ke kota di Perancis selatan itu untuk memberi restu atas film tersebut.

Momen menggetarkan itu sudah cukup menandaskan betapa Elvis menjadi salah satu film yang paling dinanti-nantikan pada tahun 2022.

Sangkar emas

Tentang film Elvis, Priscilla berujar, “Kisah ini adalah tentang hubungan Elvis dan Kolonel Parker… kisah nyata yang disajikan dengan brilian dan kreatif yang hanya Baz (Luhrmann), dengan caranya yang unik, artistik, yang bisa menyajikannya… seorang sutradara yang menempatkan hati dan jiwa… ke dalam film ini. Austin Butler luar biasa. Tom Hanks adalah Kolonel Parker.”

Apa yang disampaikan Priscilla menggambarkan keseluruhan film. Mungkin tidak banyak yang mengetahui, di balik glamornya penampilan Sang Raja, ada tokoh yang mengatur segalanya. Bahkan, membuat Sang Raja tak berkutik dan hanya bisa terkurung di “sangkar emas”.

Hal itu dirasakan dan dikatakan sendiri oleh Sang Raja. Ketika menjelang akhir dekade 1960-an kariernya meredup, antara lain karena film-filmnya tidak laku dan rekamannya tidak lagi menduduki posisi utama tangga lagu, pamor Elvis surut di tengah ingar-bingarnya dunia rock and roll yang pernah membesarkan namanya.

Elvis

Elvis nyaris tak pernah lagi tampil di atas pentas, kecuali sebuah penampilan comeback di stasiun televisi NBC pada Desember 1968. Hingga akhirnya, Kolonel Parker menawarkan untuk tampil di Hotel International yang baru buka di Las Vegas, Nevada. Menurut Kolonel Parker, itu akan menjadi pertunjukan paling hebat sedunia dan akan mengembalikan pamor Elvis.

Perjudian itu berbuah manis, ketika Elvis memulai pertunjukannya pada 31 Juni 1969, lalu berlanjut selama 4 pekan. Apa yang dikatakan Kolonel Parker terbukti benar. Dan, meski Elvis ingin melakukan pertunjukan di luar negeri, Kolonel Parker berusaha menahannya untuk terus tampil di Las Vegas. Hingga Sang Raja pun mengeluh bahwa ia merasa disekap dalam “sangkar emas”.

Pengecoh

Tidak jelas benar latar belakang Parker. Pangkat kolonel yang disandangnya bukan karena dinas militer, melainkan gelar penghargaan yang diberikan Gubernur Louisiana Jimmie Davis yang dibantunya saat kampanye. Sejak akhir dekade 1938, Parker sudah aktif menangani sejumlah artis di antaranya Gene Austin hingga Hank Snow.

Seperti digambarkan dalam film, Parker yang diperankan Tom Hanks memiliki filosofi bahwa seorang penampil dalam sebuah pertunjukan harus menjadi seorang pengecoh. Ada hal yang ditawarkan, yang membuat penonton penasaran, merasa puas setelah menonton, dan ingin kembali. Dan, itu dimiliki oleh Elvis muda.

Sebagai orang kulit putih yang besar di lingkungan kulit hitam, musik Elvis mendapat pengaruh musik dari musik blues dan gospel yang acap didengarnya sejak kecil. Belum cara cara bernyanyi dan goyangannya yang kemudian hari dikecam sebagai “memberi pengaruh buruk” dan “tidak senonoh”.

Elvis

Dalam perjalanan kariernya, Elvis terombang-ambing politik segregasi, yang memisahkan orang kulit putih dan kulit hitam, yang masih kental pada dekade 1950 hingga dekade 1960. Belum lagi kejadian-kejadian penting seperti penembakan tokoh kulit hitam Martin Luther King dan senator Robert Kennedy. Hal itu memengaruhi Elvis, tetapi Parker berusaha mengalihkan perhatiannya untuk tetap fokus pada musik.

Bagi Parker, yang terpenting tentu saja datangnya kontrak dan aliran duit masuk. Sejak awal, ia menjanjikan Elvis untuk menjadi bintang besar, termasuk di televisi. Namun, nyatanya, film-film Elvis gagal. Dan, di tengah kesulitan mendapatkan kontrak, Parker memaksanya untuk menjadi bintang iklan dan melakukan berbagai hal yang tidak disukai Elvis.

Film ini menjadi gambaran betapa di balik glamornya kehidupan seorang artis terdapat kehidupan yang memilukan. Hubungan dengan isteri dan keluarga dirusak oleh tuntutan profesi.

Dengan gaya bercerita yang unik dari sudut pandang Koloner Parker, Elvis menjadi salah satu biopik yang menyenangkan ditonton. Ini film tonton wajib bagi penggemar Elvis dan penyuka musik rock. Film ini sudah dapat disaksikan di layar biskop terdekat.

Jenis Film:
Biografi, Drama, Musik

Sutradara:
Baz Luhrmann

Skenario:
Baz Luhrmann, Sam Bromell, Craig Pearce, Jeremy Doner

Produser:
Gail Berman, Baz Luhrmann, Catherine Martin, Patrick McCormick, Schuyler Weiss

Pemeran:
Dacre Montgomery, Tom Hanks, Austin Butler, Olivia DeJonge, Natasha Bassett, Luke Bracey, David Wenham, Richard Roxburgh, Kodi Smit-McPhee, Xavier Samuel

Durasi:
159 Menit

Rilisan:
AS

Review overview

Overall8

Summary

8Elvis berkisah tentang Sang Raja Rock and Roll yang di balik glamor penampilannya ternyata bak hidup di sangkar emas.