Menikmati secangkir kopi memang sudah menjadi tradisi sejumlah masyarakat di Indonesia. Kebiasaan meminum kopi juga mulai marak di sejumlah kota besar sebagai gaya hidup. Ini ditandai dengan kehadiran sejumlah kafe yang secara khusus menyajikan minuman kopi andalannya.
Indonesia sendiri merupakan negara penghasil kopi ketiga terbesar di dunia. Mayoritas kopi yang dihasilkan adalah jenis robusta, yaitu sekitar 80 persen. Selebihnya adalah arabika. Umumnya, kualitas kopi arabika memang lebih baik dibandingkan robusta. Namun, jenis kopi robusta relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit karat daun sehingga pengembangannya lebih masif.
Sebagai negara penghasil kopi terbesar, pasar ekspor kopi Indonesia juga cukup tinggi. Jumlah ekspor kopi Indonesia mencapai lebih dari 500.000 ton per tahun. Dari sekian banyak jenis kopi, kopi-kopi berikut ini adalah jenis kopi Indonesia yang dikenal di banyak negara.
Sumatera
Kopi yang berasal dari daratan Sumatera ini cukup banyak. Sejumlah daerah di Sumatera mempunyai jenis-jenis kopi tersendiri. Di antaranya adalah kopi mandailing (lebih beken dengan sebutan “mandheling” di mancanegara), kopi lintong, kopi sidikalang, kopi lampung, dan kopi gayo.
Kopi mandailing dikenal berasal dari Mandailing. Namun, penanaman pertama kopi ini adalah di Minangkabau, sekitar abad ke-19, kemudian menyebar ke berbagai daerah hingga ke Tapanuli, Sumatera Utara.
Kopi gayo berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh. Di mancanegara, kopi gayo kondang akan cita rasanya yang kuat dan sentuhan rempah di dalamnya. Lain lagi dengan kopi sidikalang. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari daerah Sidikalang, Sumatera Utara. Kopi ini kondang akan cita rasanya yang istimewa.
Sulawesi
Jenis kopi yang paling dikenal dari Sulawesi adalah kopi toraja. Kopi ini berasal dari daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Di kawasan Tana Toraja, terdapat dua jenis kopi yang ditanam, yaitu kopi robusta dan kopi arabika.
Keistimewaan kopi toraja adalah sensasi rasa pahit yang hilang ketika diminum. Rasa pahit memang terasa pada awalnya, tetapi kemudian berangsur hilang dan tidak membekas di mulut. Selain itu, aroma dan citarasa kopi ini terasa eksotis karena dianggap sebagai perpaduan dari aroma hutan dan tanah.
Bali
Dari Pulau Dewata, kopi kintamanilah yang paling terkenal. Kopi dari daerah Kintamani ini dikenal sebagai jenis kopi arabika yang bercitarasa lembut dan lebih manis. Kopi kintamani dikenal diproduksi secara organik dan berhasil mendapatkan sertifikasi dari Centre de Cooperation Internationale en Recherche Agronomique pour le Developpement (CIRAD).
Papua
Jangan salah, daerah Papua pun mempunyai jenis kopi yang cukup populer, yaitu kopi wamena. Kopi jenis arabika ini ditanam di sekitar lembah Pegunungan Jayawijaya dengan sistem organik. Aroma harum yang khas dan cita rasa yang manis membuat kopi wamena dianggap sebagai salah satu jenis kopi terbaik. Lebih-lebih kandungan kafein di dalamnya termasuk sedikit.
Jawa
Meskipun lahan pertanian dan perkebunan makin menyusut di Jawa, sejumlah kopi berhasil ditanam di sejumlah perkebunan, termasuk kopi arabika. Kopi yang ditanam di sejumlah daerah di Jawa kerap disebut dengan sebutan kopi jawa. Kopi ini dikenal dengan cita rasa yang lembut, sedikit asam, tidak terlalu kental, dan mempunyai sentuhan aroma segar khas hutan.
Jenis kopi lainnya adalah kopi lanang. Kopi ini berasal dari biji kopi bulat yang tidak terbelah seperti biji kopi lainnya, atau sering disebut peaberry. Kopi yang mayoritas diproduksi di Jawa Timur ini konon bermanfaat untuk menambah vitalitas kaum laki-laki. Dari sinilah bermula sebutan kopi lanang, yang berarti “kopi laki-laki”. Kopi lanang dikenal akan citarasanya halus, tetapi mempunyai kandungan kafein yang cukup tinggi. [*/MIL]
foto: Monica Yohari