DOA di sini tak berhubungan dengan soal spiritual. Ia adalah singkatan dari diet, olahraga, dan aktivitas yang menjadi tiga kata kunci bagi penderita diabetes mellitus (DM) agar tetap bisa menjalani hidup dengan nyaman. Namun, cara-cara tersebut belum cukup. Penting juga kemampuan mengelola stres akibat tekanan hidup sehari-hari.

Ambil contoh seorang bernama Thadeus (50). Ia adalah karyawan swasta di Jakarta Pusat yang divonis diabetes 8 tahun lalu. Padahal, sebelum divonis, Thadeus rutin pemeriksaan medis dan hasilnya tak pernah menunjukkan tanda-tanda penyakit ini. “Status kesehatan saya selalu baik. Gula darah saya selalu dalam batas normal,” katanya meyakinkan. Ia sangat terkejut saat mengetahui hasil medis tersebut.

Namun, Thadeus mengaku kakeknya juga mengidap diabetes saat usia lanjut. Kecurigaan terbesarnya justru kondisi stres terkait pekerjaan. Mutasi ke bagian keuangan membuatnya malas bekerja. Ia merasakan beban berat setiap kali pergi ke kantor. Thadeus mengaku tengkuk selalu tegang dan kepala pusing sepanjang hari. Metabolisme tubuh pun kacau dan gula darah meningkat. Akibat diabetes, berat badannya turun drastis hingga 20 kilogram dalam waktu singkat.

Tekanan psikologis yang dialami akibat beban kerja, sempat dikeluhkan oleh Thadeus pada beberapa atasannya. Sayangnya, tak satu pun bersedia memahami keadaannya. “Satu-satunya jalan adalah berdamai dengan keadaan,” katanya. Mau tidak mau, ia harus ikhlas menerima pekerjaan yang dipercayakan padanya dan penyakit yang diidapnya. Sejak saat itu, kondisi tubuhnya kembali normal dibantu insulin. Berat badannya pun kembali ke posisi semula. Kini, ia merasa lebih tenang menjalani hidup meski 3 kali suntikan insulin harus dilakukan setiap hari.


Jenis diabetes

Penyakit DM terjadi akibat gangguan mekanisme kerja hormon insulin sehingga gula darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat dinetralkan. Ada beberapa jenis DM yaitu DM Tipe 1, DM Tipe 2, DM Tipe Gestasional, dan DM tipe lainnya. Jenis yang paling banyak diderita adalah DM Tipe 2. Diabetes jenis ini merupakan penyakit gangguan metabolis yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau gangguan fungsi insulin (resistensi insulin).

DM biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan penglihatan, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, dan gangguan pembuluh darah atau stroke. Tidak jarang, penderita DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh akibat pembusukan.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 2,1 persen, meningkat hampir 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2007. Kenaikan prevalensi ini terjadi hampir di seluruh provinsi (93,9 persen). Tiga provinsi di urutan teratas berada di Sulawesi yaitu Sulawesi Tengah (3,7 persen), Sulawesi Utara (3,6 persen), dan Sulawesi Selatan (3,4 persen).

Vonis DM bukan akhir segalanya. Agar tetap bisa memiliki hidup yang berkualitas, diperlukan ikhtiar dalam menghadapinya. Hati yang gembira salah satu yang membantu menyehatkan raga. [Nila Kirana/Litbang Kompas]

Tabel Kebutuhan Kalori Penderita Diabetes

Dewasa Kalori per kilogram berat badan (BB) ideal
Kerja santai Sedang Berat
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50

Faktor – Faktor yang menentukan kebutuhan kalori

Faktor Kebutuhan Kalori
Jenis Kelamin Perempuan butuh 25 kal/kg BB dan pria butuh 30 kal/kg BB.
Usia Bayi dan anak-anak butuh kalori lebih tinggi daripada orang dewasa. Penurunan kebutuhan kalori :- antara 40 dan 59 tahun dikurangi 5%,

– antara 60 dan 69 tahun dikurangi 10%,

– di atas 70 tahun dikurangi 20%

Aktivitas Fisik atau Pekerjaan berdasarkan jenisnya. Ringan: pegawai kantor, pegawai toko, guru, ibu rumah tangga, dan lain-lain kebutuhan ditambah 20%o  Sedang: pegawai di industri ringan, mahasiswa, militer tidak sedang perang, kebutuhan dinaikkan 30%.o  Berat: petani, militer latihan, penari, atlet, kebutuhan ditambah 40%.

Sangat berat: tukang becak, tukang gali, pandai besi, kebutuhan harus ditambah 50% dari basal.

Kehamilan/Laktasi – permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori/hari- trimester II dan III 350 kalori/hari.- laktasi perlu tambahan 550 kalori/hari.
Adanya komplikasi/Infeksi Trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan kalori sebesar 13% untuk tiap kenaikan 1 derajat celsius.
Berat Badan Bila kegemukan/terlalu kurus, dikurangi/ditambah sekitar 20-30% tergantung tingkat/kekurusannya.

 

Sumber: Litbang Kompas, disarikan dari www.diabetasi.org dan sumber lain.