Mobil bertransmisi otomatis (mobil matik) semakin diminati. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia, peningkatan pengguna mobil matik juga semakin terasa. Teknologi-teknologi yang menyertai transmisi otomatis pun turut andil dalam hal tersebut.

Mobil bertransmisi otomatis sangat cocok digunakan di kota-kota besar seperti Jakarta. Kepraktisannya tidak mengurangi kenikmatan berkendara sekalipun harus mengarungi padatnya lalu lintas.

Di sisi lain, mobil matik yang minim akan efek engine brake membuat rem bekerja lebih berat. Inilah yang menyebabkan kampas rem mobil matik umurnya lebih singkat dibandingkan mobil manual.

Pada merek mobil tertentu, indikator yang terdapat pada dasbor dapat memberikan informasi jika fungsi kampas rem tidak optimal. Namun, indikator tersebut bukanlah satu-satunya patokan yang dapat digunakan untuk menjaga sistem pengereman. Ada langkah lainnya yang dapat membantu mendeteksi sistem pengereman.

Langkah yang dimaksud adalah memastikan indikator pada dasbor bekerja normal. Tak ada salahnya untuk selalu mengecek volume minyak rem di tabung reservoir, setidaknya seminggu sekali. Jika minyak rem berkurang tetapi tidak terlihat adanya kebocoran, berarti kampas rem sudah mulai tipis.

Jika kampas rem tipis, jangan tunda untuk mengunjungi bengkel tepercaya untuk segera dilakukan penggantian kampas rem. Membiarkan kampas rem dalam kondisi tipis akan membuat piringan (cakram) tergores logam pengait kampas rem. Jika piringan sudah tergores, biaya yang dibutuhkan untuk mengganti cakram tersebut cukup besar.

Cara mendeteksi sistem pengereman lainnya adalah membuka roda dan melihat kondisi kampas rem. Rasakan pula tingkat kedalaman injakan pada pedal rem ketika Anda hendak menghentikan laju mobil. Semakin dalam injakan pedal rem, semakin besar pula kemungkinan terjadinya keausan pada kampas rem. Kondisi seperti ini patut diwaspadai karena dapat mengakibatkan rem blong.

Langkah lainnya yang terbilang sederhana adalah dengan merasakan getaran pada mobil. Kampas rem yang menipis dan tidak rata akan menimbulkan getaran yang tidak normal. Perhatikan pula bunyi yang timbul. Apabila pedal rem diinjak dan mengeluarkan bunyi derit, ada kemungkinan bagian logam kampas rem bergesek dengan cakram rem. Perawatan berkala, setidaknya setiap 15.000–20.000 kilometer menjadi hal yang tak boleh diabaikan agar rem tetap maksimal. [BYU]

noted: Cara Mudah Deteksi Rem Mobil Matik