Perubahan cuaca atau pancaroba sedang melanda beberapa negara, termasuk Indonesia. Situasi ini berdampak terhadap kesehatan tubuh. Salah satu penyakit yang sering muncul, yaitu infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyakit ini rentan menular.
ISPA adalah infeksi di bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru. Kondisi ini menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Jika tak segera ditangani, ISPA bisa menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh, bahkan berpotensi menular ke orang lain. Lansia, anak-anak, dan orang yang punya kelainan sistem kekebalan tubuh menjadi yang paling rentan terserang penyakit ini.
ISPA juga cenderung lebih mudah menjangkiti orang yang mengidap penyakit jantung atau memiliki gangguan paru-paru. Perokok juga berisiko tinggi terkena ISPA dan cenderung lebih sulit pulih. Penyebaran ISPA bisa melalui bersin atau batuk. Dari situ, virus atau bakteri ISPA bisa terhirup lewat udara atau sentuhan di permukaan benda.
Lalu, apa gejalanya? Deteksi dini ISPA biasanya awalnya pengidap mengalami hidung tersumbat, sesak pada paru-paru, batuk, cepat lelah, dan tubuh sakit. Saat ISPA makin parah, pengidap akan kesulitan bernapas, demam tinggi, menggigil, hingga kesadaran menurun dan pingsan.
Cegah ISPA
ISPA bisa dicegah dengan banyak cara. Biasakan untuk mencuci tangan teratur dan hindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata agar terlindung dari penyebaran virus dan bakteri. Lalu, konsumsi vitamin C dengan kadar yang sesuai untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Cara lainnya, Anda bisa juga mengonsumsi kulit manggis. Hal ini karena kulit manggis mengandung antioksidan tinggi untuk meningkatkan imunitas. Berbagai penelitian sudah menemukan khasiat kulit manggis tidak saja untuk menangkal virus ISPA, tetapi juga dapat mencegah kanker, penyakit jantung, diabetes, bahkan penyakit degeneratif lainnya.
Fakta mengungkapkan, kulit dalam manggis mengandung senyawa bioaktif xanthone. Ini adalah bahan aktif bersifat antikanker dan antioksidan yang tinggi. Bahkan, beberapa kali lipat melebihi kekuatan vitamin C dan E.
Dalam senyawa xanthone sendiri terdapat banyak senyawa turunan, tetapi yang paling banyak terkandung adalah alfa-mangostin dan gamma-mangostin. Senyawa alfa-mangostin berkhasiat menekan pembentukan karsinogen dan gamma-mangostin bisa memberikan proteksi untuk mencegah serangan penyakit seperti alzheimer dan arthritis. Pada 1970-an, ada sebuah penelitian yang menyebutkan, kedua turunan senyawa xanthone ini bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi.
Kulit manggis juga memiliki banyak manfaat lain. Salah satunya, sebagai antibakteri. Hal ini bisa berfungsi menangkal bakteri yang sering muncul pada musim pancaroba, seperti Mycobacterium tuberculosis (penyebab tuberkulosis) dan bakteri Staphylococcus aureus (penyebab diare). Â [*/INO]
noted:Â Â Cara Mudah Cegah ISPAÂ