Ada banyak alasan untuk mengonsumsi dan menanam microgreen sendiri, dari mudah dan murah, sampai menyehatkan. Karena ia tak butuh banyak ruang untuk tumbuh, tak ada lagi alasan kita tidak punya lahan.

Microgreen cukup populer dalam dunia kuliner beberapa waktu belakangan. Biasanya, microgreen dijadikan sebagai garnish atau campuran untuk sejumlah masakan, seperti steik atau salad. Tunas mungil yang berdaun ini mungkin cukup mahal harganya, tetapi sebenarnya bisa ditumbuhkan di rumah dengan mudah dan murah.

Apa itu microgreen?

Microgreen adalah tunas dari aneka tanaman sayur yang dipanen di usia kira-kira 7–14 hari setelah disemai. Perlu diketahui, usia panen tanaman dibagi menjadi tiga fase, yaitu usia kecambah (3–7 hari), usia microgreen (14–21 hari), dan usia tanaman dewasa (40–60 hari). Microgreen biasanya berukuran 5–10 sentimeter ketika dipanen.

Menanam microgreen akan sangat menguntungkan kita. Alasan pertama, karena bisa dipanen dengan cepat, hanya dalam satu atau dua minggu. Pemanenan ketika sayuran masih belia ini juga berarti tak perlu lahan besar-besar untuk menyediakan ruang bagi microgreen untuk bertumbuh. Ruang sekecil gelas plastik minuman kemasan pun bisa untuk menanam microgreen.

Selain itu, microgreen kaya akan nutrisi. Bahkan, menurut beberapa studi, gizinya 30 persen lebih tinggi ketimbang sayuran biasa. Microgreen banyak mengandung vitamin C, E, K, B1, dan karotenoid. Tentu saja, rasanya segar dengan tekstur renyah. Ini membuatnya mudah dipadankan dengan beragam jenis makanan.

Baca juga : 

Cara budi daya microgreen

Mudah sekali menumbuhkan microgreens di rumah. Kamu cuma perlu benih sayuran, media tanam, dan wadah apa saja. Begini tahap-tahap menanamnya.

1. Siapkan media tanam

Media tanam ini bisa macam-macam. Tanah, cocopeat dan sekam bakar, rockwool, kapas, atau spons. Baik kalau kamu bisa memakai tanah yang dicampur dengan sekam bakar dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1.

2. Siapkan wadah

Manfaatkan saja barang-barang bekas untuk menjadi wadah tanam microgreen. Kemasan plastik bekas bungkus kudapan ringan, gelas plastik, stirofoam bekas wadah makanan, atau apa pun yang bisa menampung media tanam bisa digunakan. Ingat untuk melubangi bagian dasarnya agar air tidak menggenang, ya!

3. Semai benih

Hampir semua sayuran berdaun bisa dibudidayakan sebagai microgreen. Di pasaran, kita bisa membeli benih bayam, kale, kubis, brokoli, seledri, selada, atau daun ketumbar. Kalau bisa, pilih benih organik.

Tebarkan benih di atas tanah dan taburkan lapisan tipis tanah di atasnya. Jika memakai media tanam selain tanah, tekan benih kira-kira setengah cm pada permukaan media tanam. Apabila benih berukuran agak besar, kamu bisa merendamnya dulu di dalam air hangat selama 3–5 jam untuk membantu mengaktifkan benih. Setelah benih disemai di tanah, semprot permukaan dengan air untuk melembabkannya.

4. Rawat

Microgreen membutuhkan paparan sinar matahari sekitar empat jam per hari. Kamu bisa meletakkannya di dekat jendela. Pastikan juga media tanam dalam kondisi lembab, tapi tidak becek. Rutinlah menyemprotnya setiap hari.

Benih akan mulai berkecambah dalam 2 hari. Teruskan proses perawatan hingga 10–14 hari, atau sampai microgreen tumbuh sekitar 5–10 sentimeter.

5. Panen

Nah, ketika tingginya sudah 5–10 cm dengan daun kecil di pucuknya, microgreen sudah bisa dipanen. Cara memanennya, gunting microgreen pada bagian batang yang terdekat dengan media tanam. Setelah itu, cuci dan microgreen siap kamu konsumsi!

Microgreen dapat menjadi solusi nutrisi harian yang murah dan efisien. Cobalah untuk menanam dan rasakan kegembiraannya ketika kamu sudah bisa panen!