Food waste atau pemborosan makanan menjadi masalah di tingkat global. Saat sebagian orang kelaparan, di satu sisi, ada pula makanan-makanan yang terbuang sia-sia. Kita mesti meminimalisasi ini mulai dari level individu.

Apa itu food waste? Bayangkan peristiwa-peristiwa ini. Kamu tidak menyantap makanan sampai habis dan membuangnya. Kamu lupa menaruh sayuran di kulkas sampai akhirnya bahan pangan itu membusuk. Kamu terlambat mengonsumsi makanan dalam kemasan sampai makanan itu kedaluwarsa.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mendefinisikan food waste atau pemborosan makanan sebagai produk pangan yang masih layak untuk dikonsumsi, tetapi dikeluarkan dari rantai pasok karena kelalaian atau manajemen yang buruk, termasuk juga pangan yang menjadi rusak atau kedaluarsa.

Tidak main-main, jumlah pemborosan makanan ini sangat tinggi. FAO menyebutkan, sekitar sepertiga makanan yang diproduksi di seluruh dunia terbuang begitu saja. Di Eropa dan Amerika Utara, pemborosan makanan berkisar 95–115 kilogram per tahunnya. Di Indonesia, catatannya lebih buruk. Berdasarkan data dari Barilla Center for Food and Nutrition, diketahui masyarakat Indonesia membuang sampah makanan 300 kilogram per tahunnya.

Pemborosan makanan tak hanya tidak elok secara etis dan berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga punya efek negatif untuk lingkungan. Sampah-sampah makanan yang menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) dapat menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang memicu pemanasan global.

Nah, tentu kita tak mau juga sisa makanan tersia-sia. Berikut ini, beberapa kiat untuk mengurangi food waste.

1. Rencanakan menu dan porsi

Merencanakan menu menghindarkan kita dari membeli yang tidak dibutuhkan. Sementara itu, menakar porsi mencegah kita memasak melebihi yang kita perlukan. Buat juga daftar belanja agar tidak tergoda membeli yang sebetulnya tak kita butuhkan.

2. Bekukan

Punya stok bahan makanan atau makanan sisa tapi tak yakin akan habis dalam waktu dekat? Masukkan ke lemari pembeku. Tumisan, sop, lauk-pauk, sambal, atau roti bisa tahan lama jika dibekukan. Pisahkan dalam porsi sekali makan sehingga bisa langsung dihangatkan atau dimasak ketika memerlukannya.

3. Kreasikan olahan pangan

Kamu punya bahan pangan yang serba-sedikit di kulkas. Sedikit udang, sedikit telur puyuh, atau sedikit sayuran. Berkreasilah dengan bahan-bahan ini sehingga tetap termakan. Sup udang telur puyuh atau balado udang telur puyuh kedengarannya lezat. Ragam sayuran pun bisa diolah menjadi tumisan atau sop.

4. Bawa pulang

Apabila suatu kali makan di restoran dan kira-kira porsi makanannya terlalu besar untukmu, sisihkan dulu sebagian atau minta piring lain dan makan dengan piring tersebut. Jika ternyata makanan yang dipesan memang tidak bisa kamu habiskan, minta tolong karyawan restoran untuk membungkusnya. Bawa pulang dan nikmati lagi kemudian.

5. Jadikan kompos

Apabila di halamanmu masih ada tanah sisa yang bisa dijadikan penampung sampah organik, buatlah lubang penampung sampah, atau bisa juga biopori. Sampah-sampah organik bisa ditampung di sana dan dijadikan kompos. Jika itu tidak memungkinkan, belilah tong komposter yang kini banyak dijual. Kamu pun tidak menyumbang sampah makanan ke TPA. Bonusnya, kamu dapat pupuk untuk tanamanmu!

Ada banyak cara untuk lebih menghargai makanan dan alam yang menyediakannya. Tidak membiarkan makanan terbuang salah satunya. Mulai sekarang, semoga kita selalu bisa membeli dan menyantap secukupnya.