Padahal, gaya hidup ini bisa menguntungkan dalam banyak hal. Sayangnya, banyak dari kita yang belum dapat memilah barang atau hal apa yang esensial. Beberapa cara ini dapat membantu.
Gaya hidup minimalis adalah cara hidup dengan hanya barang-barang atau hal-hal yang kita butuhkan. Seorang minimalis bisa bebas dari keinginan untuk membeli dan menumpuk lebih banyak barang. Alih-alih, kelapangan ruang dan kejernihan pikiran membuatnya lebih lega. Ketimbang barang, mereka juga lebih dapat menemukan kebahagiaan pada relasi atau pengalaman yang bermakna.
Cara hidup seperti ini menarik untuk dicoba. Namun, menyingkirkan barang-barang yang menumpuk kerap kali sangat sulit. Beberapa dari kita cenderung merasa terikat dengan barang-barang tertentu, entah karena alasan sayang untuk membuangnya, merasa barang masih berharga, ataupun ada memori yang melekat pada barang tersebut.
Untungnya, ada beberapa cara menerapkan gaya hidup minimalis untuk memudahkan pengelolaan barang-barang ini dan memilah mana yang benar-benar masih kita gunakan. Berikut ini, beberapa di antaranya.
Baca juga:
1. Prinsip “1 masuk, 10 keluar”
Prinsip ini disebutkan penggagas gerakan dan situs The Minimalist, Joshua Fields Millburn dan Ryan Nicodemus. Mereka menyatakan, untuk setiap 1 barang yang kita beli atau masukkan ke rumah, 10 harus dikeluarkan, entah dengan didonasikan, dijual kembali, ataupun dibuang. Tidak hanya mengurangi jumlah barang yang disimpan secara cepat, hal ini akan membuat kita berpikir jauh lebih panjang apakah benar-benar membutuhkan barang baru.
2. Patokan 90 hari
Apabila sudah tidak menggunakan barang tersebut dalam 90 hari terakhir, besar kemungkinan kamu memang tidak akan menggunakannya lagi. Ini berlaku terutama untuk pakaian kasual. Tentu, tiap orang dan tiap barang punya standar berbeda. Pada intinya, pilah mana yang sudah tidak kamu gunakan lagi.
3. Tantangan menyingkirkan barang
Ini bisa menjadi permainan sekaligus tantangan untukmu. Mengurangi sejumlah barang tertentu dalam periode tertentu. Misalnya, menyingkirkan satu barang selama 30 hari berturut-turut. Bisa juga tantangannya kamu tingkatkan, misalnya 1 barang pada hari pertama, 2 barang pada hari kedua, 3 barang pada hari ketiga, dan seterusnya. Jadi, setiap hari kamu punya tugas memilih barang untuk disingkirkan dari dalam rumah. Nah, silakan membongkar lemari, laci, atau gudangmu!
4. Kemasi barang
Jika kamu tidak tahu dari mana harus memulai, lakukanlah apa yang dikerjakan Millburn pada awal perjalanannya untuk hidup lebih minimalis. Kemasi seluruh barangmu seolah-olah kamu akan pindah rumah, lalu labeli setiap kardus.
Lalu setiap harinya, ketika kamu membutuhkan sesuatu, ambilah dari boks itu. Setelah ini berjalan beberapa minggu atau bulan, kamu akan segera tahu barang-barang apa saja yang memang dibutuhkan dan berguna untukmu.
Pengalaman Millburn, 80 persen barangnya tetap di dalam boks dan tidak diakses lagi. Barang-barang itu lalu didonasikan atau dijual kembali. Tertarik mencoba?