Sebagai usaha untuk bisa tetap kuliah tanpa harus terkendala biaya, banyak mahasiswa mencari beasiswa, bekerja paruh waktu, atau mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan mahasiswa agar bisa berhemat selama studi.
Pertama, terkait buku. Saat teknologi sudah secanggih saat ini, buku tidak lagi melulu berbentuk fisik. Beberapa ada yang dibuat dalam format digital (e-book maupun audiobook) dan disediakan dengan cuma-cuma. Hal ini tentu akan bisa menekan pengeluaran.
Kalau buku yang diperlukan hanya tersedia dalam bentuk fisik, coba cari buku tersebut di pasar loak yang menjual buku-buku bekas. Selagi berburu buku, di tempat ini, kamu juga bisa menjual buku-buku yang dirasakan sudah tidak relevan atau tidak dibutuhkan pada masa mendatang.
Kedua, buat catatan pengeluaran secara terperinci dalam satu periode tertentu, misalnya sebulan sekali. Dengan cara ini, kamu bisa melihat dan memilah pengeluaran mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak sehingga pada kemudian hari akan lebih bijaksana dalam berbelanja.
Ketiga, sisihkan uang setiap bulan untuk ditabung. Tak terlalu menjadi soal apakah jumlahnya besar atau kecil, tetapi upayakan agar langkah ini dilakukan secara rutin dan usahakan agar tabungan ini tidak “diganggu” kecuali ada keperluan yang mendesak.
Keempat, berkumpul bersama teman dan mengobrol ngalor-ngidul memang perlu dilakukan untuk menjaga keakraban dengan komunitas. Namun, acap kali aktivitas ini membuat kamu mengeluarkan uang, misalnya untuk membeli makanan, minuman, dan bermacam hal lain.
Untuk menyiasati hal ini, buat acara sekreatif mungkin supaya teman-teman bisa berkumpul tanpa harus mengeluarkan uang cukup banyak. Tak perlu keluar rumah, acara tersebut juga bisa dilakukan di rumah.
Kelima, jangan mudah tergiur dengan bermacam program promosi atau potongan harga, apalagi untuk sesuatu yang belum tentu dibutuhkan. Meski mungkin harganya tidak seberapa, pengeluaran yang tidak perlu ini akan mengganggu isi dompet kamu.
Keenam, makanlah menu sederhana tapi bergizi. Kamu bisa makan di warung-warung sekitar kampus yang biasanya mematok harga bersahabat untuk mahasiswa. Saat makan, kamu bisa memilih lauk telur atau tahu-tempe plus sayur bayam atau lodeh. Ditambah sambal, menu seperti ini lezat dan harganya relatif terjangkau.
Untuk makan menggunakan lauk ikan atau daging, kamu bisa atur semisal seminggu sekali. Yang penting, jangan terlalu sering makan mi instan karena bisa menganggu kesehatanmu.
Menjadi mahasiswa menjadi salah satu masa yang cukup seru. Kamu bisa lebih banyak mengatur jadwal harianmu sendiri dan mengembangkan minat di jurusan tertentu. Kamu juga bisa membangun kelompok diskusi untuk membahas isu-isu terkait keberlangsungan negara. [*]
Baca juga : Ini Cara Meraih IPK Tinggi selama Kuliah Daring