Perkuliahan masih berjalan secara daring karena pandemi belum usai. Meski demikian, setiap mahasiswa tetap bisa mengejar prestasi akademi seoptimal mungkin. Salah satunya, belajar giat agar bisa meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) yang tinggi atau bahkan cum laude.

IPK memang bukan harga mati. Untuk mendapat pekerjaan atau meraih kesuksesan, seorang mahasiswa tak hanya mengandalkan nilai IPK. Faktor lain, seperti kemampuan non-akademis atau softskill juga berperan penting.

Namun, tak dimungkiri IPK yang tinggi atau mendekati cum laude akan membawa banyak kemudahan. Mengapa?

Pertama, sejumlah perusahaan ternama atau bahkan berskala internasional lebih menyukai lulusan yang memiliki nilai IPK tinggi. Ini terlihat dari sejumlah iklan lowongan pekerjaan yang mencantumkan minimal nilai IPK tertentu sebagai salah satu syarat.

Kedua, dengan nilai IPK yang tinggi, peluang mendapat beasiswa untuk kuliah di tingkat selanjutnya akan semakin terbuka lebar. Pihak pemberi beasiswa lebih menyukai mahasiswa yang memiliki nilai IPK tinggi. IPK yang tinggi dinilai berbanding lurus dengan kemampuan akademis dan daya juang mahasiswa.

Ketiga, nilai IPK yang tinggi akan menimbulkan kebanggaan tersendiri. Tidak hanya untuk diri sendiri, kampus dan orangtua mahasiswa pun akan merasa bangga. Kuliah dan segala biaya yang dikeluarkan seolah tidak sia-sia karena prestasi akademis berhasil diraih mahasiswa.

Banyak cara

Meraih IPK tinggi banyak caranya. Di antaranya, memilih mata kuliah favorit dan sesuai dengan kemampuan diri. Jika menyukai suatu mata kuliah, kita termotivasi untuk mengerahkan kemampuan diri yang terbaik. Begitu pula jika mata kuliah sesuai kemampuan, niscaya tidak ada masalah yang berarti untuk mendapatkan nilai A.

Meski daring, aktiflah saat mengikuti kegiatan perkuliahan. Kita bisa mempersiapkan materi sebelum dosen mengajar sehingga dapat melontarkan pertanyaan yang semakin mengasah kemampuan berpikir. Minimkan absen mengikuti kuliah dan catat poin-poin penting perkuliahan.

Manfaatkan perpustakaan daring untuk membantu meraih IPK tinggi. Perpustakaan juga tak sekadar pajangan buku-buku. Mahasiswa bisa memanfaatkan perpustakaan sebagai lokasi untuk berburu buku dan memperkaya pengetahuan. Manfaatkan sumber informasi lain, seperti jurnal yang banyak tersedia di internet untuk menggali ilmu lebih dalam.

Tak ada salahnya berdiskusi dengan kakak angkatan. Bagaimanapun juga kakak angkatan telah melalui proses perkuliahan terlebih dulu. Informasi tentang materi kuliah bisa didapat dari mereka. Jika masih belum jelas, bertatap maya dengan dosen dan berdiskusi juga bisa menjadi solusi.

Cara lainnya? Cobalah bergabung dengan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di kampus, meski aktivitasnya masih berjalan secara daring. Misalnya UKM majalah kampus atau fotografi yang semakin mengasah kemampuan dalam berorganisasi. Dengan berorganisasi, wawasan mahasiswa akan semakin kaya dan ini sedikit banyak akan membantu memperoleh IPK tinggi.

Terakhir, jangan lupa untuk belajar sendiri di rumah dan terus berusaha meskipun pernah gagal. Tetap jalankan protokol kesehatan agar tubuh senantiasa bugar untuk mengikuti perkuliahan. [*]