Cybertron menghadapi perang saudara. Decepticon dan Autobots terlibat pertempuran besar. Optimus Prime membuat keputusan besar untuk menghindarkan lebih banyak korban yang jatuh dari pihaknya.
Autobots tahu bahwa mereka sedang memperjuangkan kebebasan dari Tirani Decepticon. Setelah bentrokan besar terjadi, Autobots memilih untuk mundur. Mereka bersembunyi, tersebar di seluruh galaksi, menunggu komando dari pimpinan mereka.
Pada pertempuran terakhir dengan Decepticon pada 1987, Optimus Prime (Peter Cullen) mengirim B-127 (Dylen O’Brien) ke Bumi. B-127 diminta untuk bersembunyi di sana sampai Prime datang bersama anggota Autobots lainnya. Dengan segala kepayahan, B-127 berhasil sampai ke Bumi dengan selamat.
Di Bumi, B-127 harus menyamar agar tidak menakut-nakuti penduduk. Dia mengubah dirinya menjadi sebuah VW Beetle. B-127 sempat teronggok beberapa saat sampai seorang remaja bernama Charlie Watson (Hailee Steinfeld) menemukannya di antara rongsokan mobil. Charlie, yang memang seorang montir, meminta izin kepada pemilik bengkel untuk mengambil VW Beetle tersebut.
Charlie memperbaiki mobil itu hingga akhirnya bisa menyala kembali. Dengan hidupnya kembali B-127, sinyalnya juga kembali bisa terdeteksi. Para Decepticon menyadari bahwa sinyal B-127 menyala di Bumi dan bergegas menuju Bumi untuk menghabisinya.
B-127 menunjukkan wujud aslinya kepada Charlie, yang menyambutnya dengan sukacita. Karena pertempuran terakhir, B-127 kehilangan suaranya. Dia hanya mengeluarkan suara mendengung, seperti suara tawon. Maka, Charlie memberinya nama Bumblebee.
Bumblebee dan Charlie menjadi akrab. Seorang pemuda bernama Memo (Jorge Lendeborg) tak sengaja masuk ke garasi Charlie dan mengetahui perihal Bumblebee. Memo berjanji akan merahasiakan identitas Bumblebee.
Dengan ingatan yang tak penuh, nyawa Bumblebee terancam ketika dua anggota Decepticon menyerangnya. Bumblebee pun harus melawan mereka, juga mengembalikan ingatannya tentang misi Optimus Prime yang dibebankan kepadanya: melindungi penduduk Bumi hingga Prime datang bersama anggota Autobots lainnya.
Prekuel yang menghibur
Franchise Transformers tak pernah gagal merangkak ke deretan film box office. Walau begitu, dari segi kualitas, banyak yang mengeluh bahwa film ini semakin dibuat bombastis tanpa alur cerita yang berkualitas. Namun, dari sisi efek visual, franchise Transformers tak pernah mengecewakan.
Setelah lima film dan berganti-ganti pemeran utama, franchise Transformers hadir kembali dengan sebuah prekuel. Kali ini tak menghadirkan formasi lengkap para Autobots. Namun, hanya berfokus pada karakter yang selama ini sangat melekat di hati penonton, yaitu Bumblebee. Selama ini, penonton tahu bahwa Bumblebee tak bisa berbicara. Dia memanfaatkan radio yang dipasangkan di tubuhnya untuk berkomunikasi. Di film ini, penonton akan mengetahui kisah awal hingga Bumblebee kehilangan suaranya.
Dibandingkan film-film Transformers lainnya—kecuali film pertama, Bumblebee merupakan proyek yang sangat menjanjikan. Film ini digarap dengan lebih rapi, dengan skenario yang lebih berkualitas. Alur cerita film ini cukup kuat, dengan menampilkan karakter Charlie sebagai pendamping Bumblebee.
Menariknya, Charlie tidak digambarkan sebagai perempuan supercantik nan seksi—yang tentu dianggap sebagai nilai jual sebuah film bagi sebagian orang. karakter Charlie digambarkan sebagai remaja biasa yang sedang berusaha menjalani hidupnya pascakematian ayahnya. Charlie yang murung merasa bahwa keluarganya terlalu cepat move on dan seakan tak lagi mengingat ayahnya. Ketika bertemu dengan Bumblebee, Charlie seakan menemukan dunianya kembali.
Jalinan cerita film ini terasa lebih solid dan bisa dinikmati. Setiap karakter yang muncul di sini diberikan porsi untuk melakukan sesuatu demi terhindarnya Bumi dari kehancuran.
Secara keseluruhan, film ini jauh lebih enak dinikmati, dari segi visual efek maupun kualitas plotnya. [DLN]
Sutradara:
Travis Knight
Skenario:
Christina Hodson
Pemeran:
Hailee Steinfeld, John Cena, Jorge Lendeborg Jr, Rachel Crow, Pamela Adlon
Rilisan:
Amerika Serikat
Tayang perdana:
Desember 2018