Aqmarina Awalianti (21) saat kecil mungkin tidak pernah terpikir untuk menjadi konsultan seperti sekarang. Antik, sapaannya, bercita-cita menjadi pengusaha.

“Dalam impian saya, ada keinginan untuk memiliki sebuah grup perusahaan dari berbagai perusahaan barang dan jasa. Misalnya, pabrik sepatu atau tas, pusat grosir, minimarket, pengembangan anak, program social travelling, hingga rumah sakit. Agak berlebihan mungkin, tapi perjuangan untuk mencapai visi hidup dimulai dari mimpi yang detail, bukan?” kelakarnya.

Lalu, pertanyaan selanjutnya, kenapa Antik malah menjadi konsultan merek? Antik mengakui, di kariernya sekarang, dia bisa belajar banyak mengenai strategical thinking, independensi, dan amanah untuk delivering promise by striving for excellence. Ia juga bisa belajar mengenai pelayanan kepada siapa pun yang menurutnya belum pernah didapatkan di mana pun.

Antik kecil gemar sekali menggambar yang membuatnya memiliki hobi pada visual, seperti editing foto dan membuat poster saat remaja. Saat SMP dia aktif di OSIS, berlanjut ke SMA menjadi presiden di English Conversation Club. Saat kuliah pun dia sempat menjadi Vice President Communication di sebuah organisasi kepemudaan internasional AIESEC.

“Disadari atau tidak, ketika menyambungkan titik-titik hidup yang sudah saja jalani, saya sejak kecil sudah berhubungan dengan dunia komunikasi. Walaupun latar belakang kuliah akuntansi, saya seperti tidak pernah lepas dari komunikasi dan branding. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk tetap berada di jalur ini setelah lulus kuliah,” ujar perempuan lulusan Fakultas Ekonomika dan Bisnis jurusan Akuntansi Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Antik bersyukur bisa berada di kantornya sekarang karena dia  dan individu lain boleh mengerjakan hal yang mendukung “jejak”-nya selama ini. Dia mengatakan, kalaupun ada peluang lain, dia akan tetap memilih berada di jalur yang sama seperti sekarang dan tetap independen.  [VTO]

foto: Aqmarina Awalianti