Dari 14,1 juta kasus kanker yang ditemukan di seluruh dunia pada 2012, kasus kanker paling besar terjadi di Asia, yaitu sebesar 48 persen. Angka kematian akibat kanker sebesar 8,2 juta pada tahun yang sama, 54 persen di antaranya berada di Asia. Namun, tingkat aksesibilitas pasien terhadap obat dan fasilitas kesehatan masih sangat terbatas. (Kompas, 22/5).

Pada peringatan World Cancer Day atau Hari Kanker Se-Dunia, 4 Februari lalu, Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mencanangkan Komitmen Kegiatan Penanggulangan Kanker di Indonesia. Komitmen yang ditandatangani bersama sejumlah pihak terkait tersebut, di antaranya berisi mengenai usaha peningkatan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat tentang kanker dan pola hidup sehat sebagai upaya pencegahan. Menkes mengajak seluruh lapisan masyarakat agar memberikan perhatian khusus pada upaya tersebut.

Dari sekian banyak kanker yang menyerang penduduk Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemkes) mencatat kanker payudara menjadi salah satu kasus tertinggi di seluruh rumah sakit. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker menjadi salah satu alasan penderita kanker yang ditemukan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Belum lagi ditambah mengenai mitos bahwa kanker tidak dapat dideteksi, dicegah, dan disembuhkan.

Terkait kanker payudara, Lovepink yang kini berkembang menjadi Yayasan Daya Dara Indonesia menggelar Jakarta Goes Pink 2015 pada Minggu (4/10), sebagai bentuk pendampingan kepada para survivor kanker payudara serta memperluas kesadaran akan pentingnya deteksi dini melalui edukasi dan sosialisasi.

Acara jalan bersama yang diadakan di Plaza Selatan Senayan pukul 06.00 tersebut sekaligus dalam rangka menyambut Breast Cancer Awareness Campaign Month selama Oktober. Kampanye yang dilakukan selama satu bulan penuh ini sebagai bentuk kepedulian dalam mewujudkan perempuan Indonesia yang sadar deteksi dini.

Jakarta Goes Pink 2015 merupakan parade karnaval yang didedikasikan untuk korban kanker payudara, para pendukung (supporters) yang dengan setia mendukung orang-orang yang dicintai, para pejuang (warriors) yang masih menjalani terapi, bagi para penderita yang telah selamat (survivors).

Dukungan

Founder Lovepink dan Ketua Pelaksana Jakarta Goes Pink 2015 Madelina Mutia menegaskan, kegiatan ini merupakan simbol dukungan bagi para perempuan Indonesia dalam melawan kanker payudara. “Berjalan bersama mereka merupakan sebuah bentuk apresiasi dan simbol dukungan untuk selalu berjalan bersama dalam kondisi apapun. Sebuah perjuangan akan terasa ringan apabila dilalui bersama,” ujarnya.

Pihaknya juga mengajak masyarakat luas agar turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Pada kampanye “Deteksi Dini dan Kesehatan Payudara” tersebut, seluruh partisipan diharapkan mengenakan pakaian berwarna pink dalam corak dan desain kreatif yang bebas. Pada saat itu juga akan diadakan pemilihan pakaian terunik. Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, akan didominasi warna pink saat kegiatan berlangsung. Sebanyak 5.000 orang diharapkan dapat berpartisipasi pada momen spesial ini.

Selain Jakarta Goes Pink, Lovepink mempunyai program lainnya seputar kanker payudara, di antaranya adalah Sadari (Periksa payudara sendiri), yakni program edukasi yang dilakukan di berbagai komunitas dan institusi. Tahun ini, Lovepink mengadakan roadshow ke lima kota besar, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Bandung, dan Denpasar. Kegiatan tersebut digelar September–November 2015. [*/BYU]

noted: Berjalan Bersama dalam Dukungan dan CintaÂ