Pernahkah Anda mendapati buah hati yang lebih tertarik pada gawai dan televisi ketimbang melakukan aktivitas fisik? Bagaimana perkembangan fisiknya? Apakah sudah sesuai dengan anak seumurannya? Kita sebagai orangtua sebaiknya memperhatikan asupan gizi dan aktivitas mereka sehari-hari.

Temuan dari South East Asia Nutrition Survey (Seanuts) memperlihatkan, lebih dari 40 persen anak Indonesia mengalami defisiensi vitamin D. Ketika menganalisis asupan nutrisi anak-anak Indonesia, ditemukan bahwa 50 persen tidak mendapat asupan vitamin D yang cukup, juga kalsium, zat besi, dan vitamin C.

Dalam mengukur aktivitas fisik, ditemukan pula bahwa lebih dari setengah anak Indonesia dapat dianggap tidak aktif karena memiliki jumlah langkah sehari-hari yang terlalu sedikit. Mereka juga terlalu banyak terpapar layar komputer dan televisi. Oleh karena itu, orangtua juga perlu mengajak dan mendukung anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik yang positif.

Biasakan berolahraga

Olahraga menjadi salah satu kegiatan yang dapat memancing anak melakukan aktivitas fisik. Apalagi, olahraga yang dibarengi dengan pemenuhan vitamin D yang seimbang dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik anak, serta menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Bila perlu, salurkan bakatnya melalui klub atau pembinaan yang bersifat internasional agar dapat berkembang secara optimal.

Salah satu olahraga yang diminati generasi muda saat ini adalah basket. Kompetisi basket kelas dunia, seperti NBA, menarik perhatian peminat basket dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, kehadiran program pembinaan internasional Jr NBA, yang selain memperkenalkan olahraga basket, dapat menjadi cara efektif untuk mendorong gaya hidup aktif bagi anak-anak.

Menurut Vice President Global Marketing Partnership NBA Asia Francesco Suarez, program ini memberikan kesempatan untuk dapat meningkatkan kualitas pengalaman bermain basket generasi muda di dalam negeri dengan tentunya menekankan aspek kesehatan serta kebugaran, sekaligus mengajarkan dasar-dasar permainan basket kepada seluruh peserta dan pelatih.

Program dimulai dengan coaches clinic (pelatihan bagi guru olahraga) dan open clinic (pelatihan terbuka) bagi anak-anak di Cilandak Sports Center, Jakarta. Dari rangkaian school clinic yang dilaksanakan di tiga kota (Surabaya, Bandung dan Jakarta) akan diseleksi sejumlah pemain terbaik yang nantinya akan berpartisipasi dalam National Training Camp Jr, NBA di Jakarta.

Menariknya, National Training Camp akan dihadiri oleh legenda atau pemain aktif NBA serta menghadirkan program kepedulian sosial NBA Cares. Puncak dari National Training Camp akan dipilih kembali dan menjadi Jr NBA Indonesia 2017 All-Stars. Anak-anak terpilih ini akan mendapatkan kesempatan untuk merasakan pengalaman unik bersama NBA di luar negeri, bersama dengan anak-anak dari negara-negara Asia Tenggara lainnya pada akhir tahun ini.

Melalui kegiatan ini, para peserta yang semuanya anak-anak tidak hanya mengolah fisik, tetapi juga belajar nilai-nilai antara lain sportivitas, kerja sama tim, sikap positif, dan saling menghargai. Jadi, buah hati Anda tidak hanya tumbuh secara optimal, tetapi juga berwawasan luas serta berjiwa sportif dan kompetitif. [AYA]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 12 Mei 2017