Gagasan ini muncul sebagai respons terhadap budaya kerja keras (hustle culture) dan kecemasan yang dikenal sebagai Sunday Scaries, perasaan tertekan menjelang hari kerja setelah akhir pekan.
Konsep ini dipopulerkan oleh Marisa Jo Mayes pada tahun 2022 melalui platform TikTok dengan nama akun @itsmarisajo. Ia menciptakan metode ini setelah merasa terus-menerus kelelahan dan tidak termotivasi setiap hari Senin.
Menurut Jo, dengan mengurangi tekanan untuk menjadi produktif secara maksimal pada awal pekan, pekerja dapat menyimpan energi untuk hari-hari berikutnya dan menjaga kesejahteraan mental mereka.
Bagaimana Cara Menerapkan Bare Minimum Mondays?
Meskipun tidak ada panduan resmi, Bare Minimum Mondays biasanya diterapkan melalui beberapa langkah sederhana berikut ini.
- Persiapan pada akhir pekan
Luangkan waktu pada Jumat sore atau Minggu malam untuk menyusun daftar tugas prioritas minggu depan. Tentukan pekerjaan apa yang benar-benar harus dikerjakan pada hari Senin. - Rutinitas pagi yang tenang
Alih-alih langsung sibuk bekerja, mulailah hari dengan aktivitas yang menenangkan, seperti minum kopi, membaca, atau olahraga ringan. Ini membantu tubuh dan pikiran menyesuaikan diri secara perlahan. - Fokus pada tugas krusial
Kerjakan hanya hal-hal yang paling penting dan tidak bisa ditunda. Hindari pekerjaan tambahan yang bisa menunggu hari lain. - Minimalkan rapat dan multitasking
Hindari menjadwalkan rapat panjang atau banyak interaksi pada hari Senin. Fokuslah pada satu pekerjaan dalam satu waktu. - Tetapkan batasan waktu dan self-care
Tentukan waktu kerja secara realistis dan jangan ragu mengakhiri hari lebih awal jika pekerjaan utama telah selesai. Gunakan waktu luang untuk aktivitas yang menenangkan, seperti berjalan santai atau melakoni hobi pribadi.
Baca juga: Ini 5 Alasan Pentingnya Handover Pekerjaan sebelum Resign
Manfaat Bare Minimum Mondays
- Mengurangi stres dan kecemasan
Dengan beban kerja yang lebih ringan, hari Senin terasa lebih manusiawi dan tidak menakutkan. - Mencegah burnout
Memberikan jeda mental pada awal minggu membantu menjaga energi dan kesehatan emosional dalam jangka panjang. - Meningkatkan fokus dan produktivitas mingguan
Awal minggu yang tertata memberi peluang untuk bekerja lebih efektif dan fokus pada hari-hari selanjutnya. - Menumbuhkan keseimbangan hidup
Karyawan merasa lebih memiliki kendali atas ritme kerja mereka, yang berdampak positif pada kesejahteraan. - Memberikan ruang untuk perencanaan
Hari Senin bisa dijadikan momen untuk refleksi dan pengaturan jadwal mingguan yang lebih strategis.
Tantangan Bare Minimum Mondays
Namun, penerapan Bare Minimum Mondays juga memiliki potensi risiko jika tidak disesuaikan dengan konteks pekerjaan.
- Penumpukan tugas
Menunda pekerjaan bisa membuat beban menumpuk pada hari-hari berikutnya jika tidak diimbangi dengan perencanaan. - Gangguan kolaborasi tim
Bila tidak diterapkan serentak, Bare Minimum Mondays bisa mengganggu alur komunikasi antartim. - Persepsi negatif
Rekan kerja atau atasan bisa salah paham dan menganggap Bare Minimum Mondays sebagai bentuk kemalasan atau kurang dedikasi. - Tidak cocok untuk semua profesi
Di pekerjaan dengan ritme cepat, seperti layanan pelanggan atau bidang media, Bare Minimum Mondays mungkin sulit diterapkan.
Bare Minimum Mondays bukan berarti menghindari pekerjaan, melainkan mengubah cara kita memulai minggu dengan lebih bijaksana dan penuh kesadaran. Dengan perencanaan yang tepat dan komunikasi yang jujur, pendekatan ini bisa menjadi alat penting untuk mengatasi kelelahan kerja dan menjaga kesehatan mental. Yang paling penting, Bare Minimum Mondays mengajak kita untuk bekerja dengan cara yang lebih manusiawi dan berkelanjutan, tanpa harus mengorbankan produktivitas atau profesionalisme.