Sebelum Linkedin meraih sukses seperti sekarang ini, nama Reid Hoffman barangkali tidak banyak dikenal. Ya, pria tambun kelahiran Stanford, California, AS, ini sejatinya adalah seorang yang memiliki pengaruh besar di Silicon Valley.

Hoffman dikenal bukan sebagai wirausahawan teknologi, tetapi juga rekan bisnis yang baik dan seorang konsultan. Seperti dikutip New York Times, banyak orang mendekatinya baik untuk uang, saran, atau koneksinya. Hoffmanlah orang yang menjadi mentor Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, dengan mempertemukannya dengan Peter Thiel yang menjadi investor pertama Facebook.

Jauh sebelum mendirikan Linkedin, Hoffman hanya seorang anak yang hobi bermain game. Namun, Hoffman ternyata anak yang sangat fokus pada suatu hal dan bisa menghasilkan sesuatu. Pada umur 12 tahun, dia sudah mampu memberikan saran pada sebuah pengembang game dan dia sudah menerima upah pertamanya sebesar 127 dollar AS.

Pada 2002, saat AS sedang dilanda internet bubble, investor pada menarik investasinya di bidang usaha teknologi. Namun, Hoffman justru menanamkan uangnya di dunia maya. Baginya, saat krisis adalah saat yang tepat untuk memulai bisnis. Dia justru makin banyak menempatkan uangnya ke beberapa perusahaan teknologi. Hasilnya, dugaannya benar, dunia teknologi memang naik pesat. Hoffman sendiri tidak hanya bekerja di LinkedIn, dia juga memiliki banyak investasi di kurang lebih 80 perusahaan teknologi.

Pada masa awal pendirian Linkedin, pada 2007, Hoffman pun diremehkan. Pasalnya, profesional mana yang akan memakai LinkedIn? Namun, di sinilah letak keahlian Hoffman. Hanya dalam waktu 3 tahun, LinkedIn sudah mampu IPO dan dalam sehari nilainya meroket hingga 171 persen. Lalu, dari mana keuntungan LinkedIn?

Jika Twitter atau Facebook dan mungkin Google pada awalnya hanya mendapatkan uang dari iklan, LinkedIn justru lebih luas lagi cakupan pendapatannya. Dua per tiga pendapatan LinkedIn berasal dari komisi yang dipungut dari para jasa pencarian kerja. Belum lagi akun premium yang bisa mendapatkan banyak fitur penting untuk peningkatan karier yang tidak gratis tentunya. Dengan cara ini, sumber keuangan LinkedIn menjadi lebih teratur.

LinkedIn memiliki kekuatan yang menampilkan profil pengguna dan menjadi jembatan penghubung antara pencari pekerja dengan para kaum profesional. Dari sinilah, efektivitas LinkedIn bagi para pencari pekerja menjadi sangat penting peranannya. Lagipula, pada akhirnya, LinkedIn buatan Hoffman menjadi sangat spesifik dan tidak seperti Facebook yang sangat bebas penggunanya. [*/VTO]

foto: pehub.com