Sejak memegang tampuk kepemimpinan Atlantis, Arthur Curry alias Aquaman (Jason Momoa) harus membagi waktu. Di darat, ia tinggal bersama ayahnya Tom Curry (Temuera Morrison) sembari mengasuh anaknya yang masih bayi. Di bawah laut, ia harus memimpin Atlantis dengan berbagai macam urusan kerajaan.
Baca juga: Aquaman, Ketika Dunia Bawah Laut Marah
Di daratan, terjadi perubahan cuaca yang drastis. Usut punya usut, hal itu diduga terkait insiden penyusupan kawanan Black Manta (Yahya Abdul-Mateen II) ke Atlantis. Setelah dikalahkan pada film terdahulu, Aquaman (2018), kali ini Black Manta hadir lagi dengan kekuatan yang lebih tangguh. Ternyata kekuatan itu berhubungan dengan sebuah kerajaan terhilang yang pernah menjadi musuh Atlantis.
Untuk memburu dan mengalahkan Black Manta, Arthur tahu ia membutuhkan bantuan. Di luar dugaan para petinggi Atlantis, yang dimintai bantuan tak lain adalah Orm Marius (Patrick Wilson). Ia adalah mantan raja Atlantis sekaligus adik tiri Arthur yang takhtanya ia rebut pada film terdahulu. Maukah Orm membantu Arthur dan bisakah mereka mengalahkan Black Manta?
Detail
Yang menarik sekaligus membedakan Aquaman dengan kisah pahlawan super lain, kisah ini kebanyakan berlangsung di dasar lautan. Pemandangan bawah laut dengan segala keunikannya menjadi daya tarik tersendiri. Namun, terkadang hanya seperti tempelan. Karena, dalam film ini, semua makhluk bisa berbicara dan bersuara layaknya di atas permukaan laut.
Lepas dari itu, pembuat film ini tidak main-main untuk menampilkan berbagai pernak-pernik pendukung. Misalnya saja octobot, wahana dengan “teknologi” dari kerajaan terhilang yang digunakan oleh kawanan Black Manta. Bentuknya menyerupai gurita dengan tentakelnya.
Baca juga: Justice League, Ketika Pahlawan Super DC Bersatu
Belum lagi kostum kerajaan yang dikenakan Aquaman, Mera dan Atlanna, serta Nereus. Penampilan para bangsawan bawah laut itu begitu gagah, megah, tetapi cukup fleksibel ketika harus digunakan untuk berkelahi.
Barangkali yang terlihat sepele tetapi pembuatannya begitu detail adalah trisula, baik yang digunakan oleh Aquaman maupun Black Manta. Menurut catatan produksi, tim properti film membuat tak kurang 15 versi trisula Aquaman dan 26 versi trisula Black Manta. Di antaranya ada yang terbuat dari serat kaca, karet, dan busa lembut, masing-masing untuk penggunaan berbeda.
Menilik keseriusan pembuatan detail-detail elemen film, wajar jika penonton akan sangat dimanjakan secara visual. Kerajaan Atlantis dengan segala kemegahannya, keseruan pertarungan hingga kejar-kejaran di dasar laut, hingga detail-detail wahana dan peralatan yang digunakan, semua mengundang decak kagum.
Dari sisi cerita, film sepanjang lebih dari dua jam ini tak perlu diragukan lagi. Gairah dan emosi penonton diaduk-aduk. Dari keseruan menonton pertarungan hingga haru-biru hubungan kakak-beradik Arthur dan Orm. Durasi sepanjang itu tidak terasa membosankan.
Terakhir, sama halnya dengan film terdahulu yang mengusung pesan tentang lingkungan, tema serupa juga digaungkan kembali. Namun, yang paling mencuat adalah semangat kepemimpinan Arthur. Seperti dikatakan Orm, Arthur memilih jalannya sendiri yang sesuai nurani, meski berseberangan dengan orang lain.
Tapi, apakah jalannya membawa kepada kesuksesan dan kemenangan? Simak jawabannya dengan menonton Aquaman and the Lost Kingdom yang diputar di layar lebar Tanah Air. Bagi penggemar kisah pahlawan super, khususnya dari semesta DC, film ini sungguh tak boleh dilewatkan.
Review overview
Summary
8Kisah tentang Aquaman si raja Atlantis yang harus berhadapan dengan musuh dari kerajaan yang terhilang. Ia harus meminta bantuan dari musuh yang pernah ia kalahkan.