Lupus atau nama lainnya Systemic Lupus Erythematosus adalah penyakit autoimun yang timbul karena adanya peradangan di beberapa bagian tubuh, termasuk kulit, ginjal, sendi, dan juga otak.

Umumnya, antibodi berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh dari berbagai macam virus, bakteri, yang berpotensi menyebabkan penyakit. Namun, yang terjadi pada penyakit ini sebaliknya, antibodi tersebut menyerang sel-sel sehat yang ada di dalam tubuh, sehingga menyebabkan peradangan dan infeksi.

Penyebab Lupus

Penyakit ini umumnya terjadi karena kelainan pada sistem imun yang menyerang sel sehat di dalam tubuh. Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor berikut ini.

Hormon

Menurut penelitian, perempuan lebih rentan terkena lupus dibandingkan dengan laki-laki karena lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau nama lainnya adalah immuno-enhancing. Hormon estrogen membuat sistem kekebalan tubuh menjadi kuat. Namun, hal tersebut yang menjadikan perempuan rentan terkena lupus karena perubahan antibodi yang dapat menyerang sel tubuh dan terkena penyakit autoimun.

Genetik

Genetik atau keturunan juga bisa menjadi penyebab terjadinya lupus. Lupus bukanlah penyakit yang sepenuhnya diturunkan secara langsung dari orangtua ke anak, tapi keberadaan gen tertentu dalam tubuh dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap penyakit lupus.

Lingkungan

Faktor lingkungan memiliki peran signifikan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lupus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan terhadap zat-zat tertentu di lingkungan dapat memicu respons autoimun dalam tubuh, terutama pada individu yang memiliki kecenderungan genetik. Zat-zat ini memicu peradangan dan merangsang produksi autoimun yang kemudian menyerang sel-sel tubuh sendiri, yang menjadi ciri utama penyakit lupus.

Gejala Lupus

Penyakit ini dikenal dengan penyakit seribu wajah, karena gejalanya sangat beragam dan sering menyerupai penyakit lain, sehingga sering kali sulit didiagnosis secara tepat. Meski demikian, terdapat tiga gejala utama yang umumnya dialami oleh penderita, yaitu:

Nyeri Persendian

Gejala paling umum yang pasti dirasakan oleh penyandang lupus adalah rasa nyeri di daerah persendian. Gejala ini dapat berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lainnya. Nyeri sendinya tidak menetap, hanya bersifat sementara, sehingga tidak menyebabkan kerusakan atau cacat pada persendian.

Mudah Merasa Lelah

Penyandang lupus sering kali merasa kelelahan berlebihan meskipun hanya melakukan aktivitas sederhana sehari-hari, seperti bekerja, membersihkan rumah, atau sekadar berjalan kaki. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan kronis yang mempengaruhi sistem imun dan jaringan tubuh, sehingga energi cepat terkuras.

Muncul Ruam

Selain nyeri persendian, gejala yang sering muncul adalah munculnya ruam yang khas pada area wajah, terutama di pipi dan batang hidung. Ruam ini dikenal dengan istilah “ruam kupu-kupu” karena bentuknya yang menyerupai sayap kupu-kupu yang membentang simetris di kedua pipi dan melintasi hidung. Tidak hanya pada wajah, ruam akibat lupus juga sering muncul di tangan, pergelangan tangan, leher, dan area tubuh lainnya.

Pengobatan Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang kronis, sehingga belum dapat disembuhkan sepenuhnya. Meskipun demikian, pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala, mencegah kerusakan organ, dan meningkatkan hidup penyandangnya. Pasien penyakit ini disarankan untuk olahraga ringan dan teratur, mengelola stres dengan baik, menghindari paparan sinar matahari langsung, dan menjaga pola makan sehat.

Meskipun penyakit ini belum dapat disembuhkan, terapi yang tepat dan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan gejala. Penting untuk mengenali gejala lupus sejak dini dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jangan lupa menjaga kesehatan dan mengadopsi pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan dan pengelolaan lupus yang lebih baik.

Baca juga: Apa itu Meningitis? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pengobatan