Dari mana datangnya penyakit?
Banyak orang tidak menyadari gangguan kesehatan dan sejumlah penyakit berasal dari hal yang terkesan remeh, tetapi bila berkelanjutan bisa berakibat fatal. Salah satunya dari pekerjaan.
Normalnya, durasi kerja dalam sehari adalah 7–8 jam. Namun, lembur seolah menjadi hal yang “wajib†ditemui dalam sehari. Waktu kerja pun bisa membengkak hingga menjadi lebih dari 10 jam dalam sehari. Bahkan, beberapa profesi menuntut jam kerja hingga 12 jam atau lebih.
Tentunya Anda masih ingat dengan kejadian ketika seorang pekerja di perusahaan periklanan meninggal akibat bekerja selama 30 jam tanpa henti. Profesi di media massa kerap menuntut jam kerja yang cukup tinggi. Apabila tidak disiasati dengan baik, gangguan kesehatan yang terlihat sepele bisa menjadi serius dan berakibat fatal.
Pekerjaan lembur juga kerap identik dengan pekerjaan yang dilakukan pada malam hari. Berbagai riset di mancanegara menunjukkan bahwa bekerja pada malam hari bisa meningkatkan risiko kanker dan diabetes. Hal ini dipicu semakin buruknya pola makan dan perubahan metabolisme tubuh.
Seperti yang dilaporkan BBC, sejumlah riset menunjukkan, beristirahat pada waktu yang tidak biasa (seperti tidur saat siang hari karena bekerja malam) bisa meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan serangan jantung. Sementara itu, Michael Price, staf monitor dari American Psychological Association (APA), mengungkapkan, bekerja dengan jam tidur tidak normal bisa memicu suasana hati yang buruk, penurunan fungsi kognitif dan refleks, kepala mudah pusing, dan mudah terkena berbagai penyakit.
Kebiasaan lembur atau bekerja hingga larut malam juga bisa memicu defisiensi vitamin D. Kekurangan vitamin D akan membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit berbahaya seperti kanker dan penyakit jantung.
Masalah kesehatan lain yang kerap dialami para pekerja malam seperti pekerja media adalah gangguan kesehatan yang terkait dengan masalah pencernaan. Banyak riset yang menunjukkan bahwa bekerja lembur bisa memicu sakit perut, diare, mual, dan penyakit maag. Maag kerap terjadi akibat pola makan yang tidak teratur. Evi (28), seorang pekerja media massa asal Jakarta mengaku harus makan tepat waktu, jika tidak maag yang dideritanya akibat pola makan tidak teratur bisa kambuh.
Bekerja berkepanjangan juga bisa memicu konsumsi minuman yang mengandung kafein dan asupan nikotin yang tinggi. Intensitas kafein dan nikotin dalam tubuh yang terlalu tinggi bisa memicu berbagai penyakit.
Kerja lembur juga bisa membuat seseorang tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan berkualitas. Insomnia atau kesulitan tidur menjadi hal yang umum dijumpai. Tidak hanya itu, bekerja lembur terus-terusan juga bisa memicu depresi. Hal ini terjadi akibat ketidakstabilan emosi karena waktu istirahat yang tidak berkualitas. [*/MIL]
noted: ancaman kesehatan bekerja lembur