Gaya hidup minimalis mulai cukup populer beberapa waktu belakangan. Ada beberapa tipe penganut cara hidup ini berdasarkan alasan yang melatarinya.

Hidup dengan cara minimalis berarti memilih hanya hal-hal atau barang yang esensial untuk dimiliki. Meski begitu, tak berarti mereka menerapkan gaya hidup ini dengan alasan yang sama.

Ada beberapa tujuan yang berbeda dari tindakan melakoni cara hidup minimalisme. Salah satunya mungkin cocok denganmu atau bahkan sudah kamu praktikkan dalam keseharian.

1. Minimalis karena alasan estetika

Orang-orang yang melakukan ini biasanya menyukai rumah atau ruangan yang lapang karena tidak menumpuknya barang. Ruangan yang cenderung apa adanya, hanya berisi sedikit  barang, atau berwarna polos dengan dekorasi tanaman adalah preferensi mereka. Tujuan mereka adalah merasakan sensasi ketenangan karena ruangan yang tidak mendistraksi dan tidak membutuhkan banyak perawatan.

Ruangan minimalis [Dok Iklan Kompas/Egbert Siagian]
Ruangan minimalis [Dok Iklan Kompas/Egbert Siagian]

2. Minimalis karena alasan lingkungan

Ada pula yang memilih untuk mempunyai sedikit barang saja karena alasan lingkungan. Mereka berupaya mengurangi pembelian barang untuk meminimalkan konsumsi yang menggunakan banyak sumber daya dan meninggalkan jejak karbon.

Mereka memanfaatkan barang yang dimiliki dalam waktu selama mungkin serta memperbaiki barang jika memungkinkan. Ketika berbelanja, mereka memprioritaskan produk-produk ramah lingkungan. Mereka juga mendukung perusahaan atau merek yang melakukan hal-hal inovatif.

3. Minimalis karena alasan ekonomi

Fokus tipe minimalis yang satu ini adalah membelanjakan sesedikit mungkin uang mereka. Ketimbang membeli, mereka juga lebih banyak mempertimbangkan alternatif lain, seperti membuat barang sendiri atau memanfaatkan jasa rental jika memerlukan suatu barang.

4. Minimalis karena alasan spiritual

Sebagian orang juga merasa lebih merdeka dengan absennya barang-barang yang tidak esensial. Mereka tidak khawatir tentang kepemilikan barang. Ketika harus bepergian, mereka tidak cemas meninggalkan rumah dan dapat berkemas cepat untuk perjalanan-perjalanan spontan.

Terutama di negara-negara yang sistem komunalnya sudah cukup baik, minimalis tipe ini cenderung mengandalkan fasilitas publik dan sistem sharing untuk beberapa kebutuhannya. Misalnya, untuk mobil, pakaian, buku, perkakas, dan sebagainya.

Tentu, kita tidak bisa mengatakan tipe yang satu lebih baik daripada yang lain. Sangat mungkin juga seseorang memadukan alasan-alasan tersebut untuk melakoni gaya hidup minimalis. Misalnya, minimalis karena alasan estetika dan lingkungan. Setiap tipenya unik dan membuat kita berpikir soal konsumsi yang lebih berkesadaran. Apakah kamu tertarik?

 

Baca juga:

4 Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

5 Hal tentang Bagaimana Covid-19 Mengubah Cara Mendesain Rumah