Perempuan lebih rentan terhadap sejumlah risiko penyakit. Ketahui apa saja jenis penyakit yang mesti diwaspadai.

Anatomi yang dan hormon yang berbeda dengan laki-laki menjadi alasan lebih rentannya tubuh sebagian besar perempuan terhadap jenis-jenis penyakit tertentu. Ini beberapa penyakit tersebut.

1. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kondisi yang cukup umum dialami perempuan dengan pengurangan kepadatan tulang yang cepat setelah menopause. Hal ini dapat membuat tulang lebih rapuh dan rentan terhadap patah tulang.

Estrogen memainkan peranan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Setelah menopause, ketika level estrogen menurun, hilangnya kepadatan tulang menjadi lebih cepat. Oleh karena itu, setelah menopause sebaiknya segera mengecek kepadatan tulang dengan DEXA scan setahun sekali.

2. Kanker payudara

Ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum didapati pada perempuan di seluruh dunia. Faktor risikonya beragam, dari riwayat keluarga atau genetik (hanya sekitar 5–10 persen kasus), kehamilan pertama pada usia yang cukup matang, tidak menyusui dengan ASI, dan sebagainya. Pengaruh gaya hidup juga besar, seperti pola makan tinggi lemak, obesitas, stres, dan konsumsi alkohol berlebih.

Semua kaum Hawa mesti memeriksa mandiri payudaranya setiap bulan. Setelah usia 30, disarankan untuk pemeriksaan klinis payudara setahun sekali. Menginjak usia 40, sebaiknya perempuan melakukan sono-mammogram setiap tahun. Selain itu, setelah 50 tahun, direkomendasikan untuk tes mamografi setiap dua tahun.

Baca juga:

Tips Aman Berwisata Solo untuk Perempuan

4 Jenis Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan

3. Kanker serviks

Jenis kanker ini juga cukup umum pada perempuan, seringnya disebabkan infeksi human papillomavirus (HPV). Kanker serviks biasanya dimulai dari munculnya sel prakanker abnormal pada permukaan serviks. Jika bisa dideteksi cukup awal, perawatan yang efektif dapat dilakukan untuk mencegah terbentuknya sel kanker.

Perempuan berusia di atas 21 tahun atau yang secara seksual aktif sebaiknya melakukan tes pap smear setahun sekali. Prosedur sederhana ini mengambil sampel dari jaringan serviks dan mengeceknya di laboratorium untuk mengetahui apakah terdapat sel prakanker atau kanker.

4. Batu empedu

Obesitas atau kelebihan berat badan bisa memicu terbentuknya batu empedu. Secara genetik, perempuan cenderung punya persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Kadang pula, gaya hidupnya kurang aktif. Ini membuat perempuan lebih berisiko mengalami penyakit batu empedu. Mempertahankan gaya hidup aktif dengan pola makan seimbang dapat mencegah penyakit ini.

5. Infeksi saluran kencing

Infeksi saluran kencing cukup umum pada perempuan karena perempuan memiliki uretra yang lebih pendek ketimbang pria. Oleh sebab itu, bakteri dari luar bisa lebih cepat mencapai kandung kemih perempuan. Kunci pencegahannya, selalu menjaga higienitas.

Penyakit perempuan