Menerapkan gaya hidup minimalis membuat ternyata dapat membuat seseorang lebih produktif. Kalau kamu merasa punya kesulitan mengelola produktivitas, gaya hidup seperti ini bisa dicoba.

Mereka yang mempraktikkan gaya hidup minimalis berupaya hanya membeli atau memiliki benda-benda yang benar-benar dibutuhkan atau esensial. Salah satu konsekuensi yang paling kasat mata dari gaya hidup ini adalah orang-orang minimalis biasanya punya lebih sedikit barang ketimbang orang lain. Tentu, bukan cuma itu perbedaannya. Dalam pembuatan keputusan, terutama untuk membeli barang, orang-orang ini benar-benar berpikir masak-masak.

Ruang yang lebih lapang dan lega, juga kebiasaan berpikir panjang, juga membuat mereka punya kejernihan dalam bertindak. Hal-hal ini berkontribusi pula terhadap produktivitas. Berikut ini, beberapa alasan menerapkan gaya hidup minimalis bisa membuatmu lebih produktif.

1. Ada lebih banyak ruang untuk bekerja

Siapa yang bisa bekerja produktif di ruang yang berantakan? Rumah dan ruang kerja yang rapi dapat membantumu lebih fokus ketika bekerja atau lebih mudah menemukan buku, dokumen, laporan, atau alat-alat produksi untuk menunjang pekerjaan.

Bukan hanya ruang fisik, ruang di dalam kepala atau kondisi mental pun jadi lebih lapang ketika mempraktikkan gaya hidup minimalis. Meski bekerja pada beberapa proyek kreatif, misalnya, mereka tidak kesulitan untuk mengelola pekerjaan.

2. Berkurangnya beban finansial

Ketika memilih untuk hidup dengan lebih sederhana dan esensial, hal ini berarti kamu juga bisa meredam keinginan untuk membeli barang yang tidak terlalu diperlukan. Kamu jadi lebih mudah merasa cukup. Dengan begitu, pengeluaran atau tagihan bulanan pun bisa jadi berkurang. Kamu jadi bisa mengalokasikan uang ini, lagi-lagi, untuk hal-hal yang esensial. Bisnis, pendidikan, asuransi, atau bahkan liburan sebagai investasi dalam bentuk pengalaman.

3. Terpicunya kreativitas

Kesemrawutan tidak hanya menyangkut ruang fisik, tetapi juga mental. Selain itu, proses berpikir cenderung jadi ikut tak jernih ketika lingkungan sekitar kita berantakan. Pikiran yang jernih adalah prasyarat untuk memulai sebuah proyek apa pun, terutama yang melibatkan daya kreativitas.

Terpicunya produktivitas dan kreativitas [Dok Iklan Kompas/Egbert Siagian]
Terpicunya produktivitas dan kreativitas karena gaya hidup minimalis.

4. Membuatmu lebih jeli memilih aktivitas

Gaya hidup minimalis juga tidak hanya tentang memiliki lebih sedikit barang, tetapi juga memilih hal-hal yang esensial untuk dipikirkan atau dilakoni. Alangkah menariknya hidup kalau kita bisa terbebas dari kesibukan-kesibukan yang tidak esensial, misalnya terus-terusan memantau media sosial, menonton acara televisi yang tidak terlalu bagus, atau menghadiri pertemuan yang tidak perlu. Tentu, jangan salah menangkapnya jadi bahwa kamu tidak perlu melakukan banyak hal. Poinnya adalah alihkan waktumu untuk hal-hal yang lebih penting atau produktif.

5. Memudahkanmu membuat prioritas

 

Gaya hidup minimalis memudahkan membuat prioritas
Gaya hidup minimalis memudahkan membuat prioritas.

Dalam jangka pendek dan panjang, kebiasaan berpikir ulang akan memudahkanmu membuat prioritas. Apalagi, jika beban finansialmu berkurang lantaran membeli hanya yang perlu, mungkin kamu akan punya alokasi dana lebih untuk tujuan-tujuan berikutnya. Tuntutan kepemilikan barang yang lebih rendah dan ketersediaan dana ini akan membuatmu lebih leluasa menentukan apa yang perlu dan penting untuk kamu lakukan pada masa-masa mendatang, terutama terkait pekerjaan dan cita-cita.

 

Baca juga:

4 Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

Ada Beberapa Alasan Gaya Hidup Minimalis, Mana yang Cocok Untukmu?