Berkendara di era digital sangat mudah dan menyenangkan. Kini tersedia aplikasi peta yang tidak hanya menyajikan informasi lokasi dan arah, tetapi juga dilengkapi berbagai fitur yang memudahkan pengemudi. Di antara berbagai aplikasi yang tersedia, berikut empat yang termasuk favorit. Simak keunggulan dan fitur-fitur menariknya.

1. Google Maps

Foto-foto: play.google.com

Jika Anda menggunakan ponsel Android, aplikasi ini standar bawaan sehingga tak heran menjadi salah satu yang paling banyak digunakan. Google Maps disukai karena tampilannya menarik dan intuitif, juga kaya fitur dan data.

Google Maps menghimpun data dari masukan pengguna, mulai dari foto hingga komentar dan penilaian. Dengan demikian, peta ini lebih dari sekadar penunjuk arah, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi tentang berbagai lokasi. Misalnya, jika hendak mencari steakhouse, tinggal memasukkan kata kunci, maka keluar sejumlah tempat berikut penilaian dan komentar dari pengguna lain. Jika tertarik pada satu tempat, tinggal klik tombol “directions”, peta otomatis menampilkan rute. Menariknya, tersedia pilihan apakah hendak mengendarai mobil, sepeda motor, berjalan kaki, hingga menggunakan kendaraan umum. Bahkan, jika pengguna memilih untuk menggunakan ojek online, akan muncul informasi perkiraan harga serta tombol pintas untuk langsung membuka aplikasi.

Untuk berkendara, tersedia informasi kondisi lalu lintas yang ditandai perbedaan warna. Biru menandakan lancar, merah menandakan macet. Dengan demikian, pengendara dapat merencanakan rute yang hendak dipilih. Termasuk menghadapi aturan ganjil-genap, pengendara dapat mengatur terlebih dahulu nomor pelat sehingga rute yang dipilih pun sesuai. Tersedia pula panduan suara yang mengarahkan belokan demi belokan.

Aplikasi ini tersedia secara offline, tetapi datanya harus diunduh terlebih dahulu. Ini yang menjadi kekurangan karena data yang diunduh termasuk besar—sekitar 240 MB, belum termasuk aplikasi—sehingga cukup memakan tempat. Bagi yang memori ponselnya minim, dapat menggunakan Google Maps Go sebagai alternatif yang lebih hemat memori.

2. Waze

Waze sudah menjadi salah satu aplikasi navigasi berkendara yang populer sebelum dibeli Google. Keunggulan aplikasi ini adalah berbasis komunitas. Jadi, bukan hanya menampilkan informasi kondisi lalu-lintas, apakah sedang macet atau lancar, tetapi juga informasi jika ada penutupan jalan, kecelakaan, atau mungkin polisi yang sedang menanti. Hal itu dimungkinkan karena tersedia tombol untuk berbagi informasi sehingga lebih akurat dan terkini.

Dibandingkan Google Maps, tampilan Waze terasa lebih fun dan penuh warna. Ikon-ikonnya juga lucu dan menarik sehingga tidak membosankan. Pengguna bisa mengetahui apabila ada pengguna lain di sekitarnya. Ada pula panduan suara, termasuk dalam bahasa Indonesia. Menariknya, aplikasi ini bisa diintegrasikan dengan pemutar audio seperti Spotify, Deezer, Stitcher, dan lain-lain. Pengguna pun dapat dengan mudah mengatur lagu-lagu yang hendak didengar tanpa harus keluar dari Waze.

Secara umum, aplikasi ini memang dirancang untuk navigasi mereka yang berkendara sehingga informasi lebih detail tentang lokasi tidak tersedia. Waze juga dirancang untuk digunakan secara online. Itu sebabnya, tempat yang dibutuhkan untuk meng-install aplikasi ini termasuk irit, hanya sekitar 110 MB, ditambah data peta sekitar 50 MB, total dibutuhkan kapasitas penyimpanan sekitar 160 MB.

3. Here Wego

Aplikasi ini semula eksklusif untuk ponsel Nokia. Namun, kini juga tersedia untuk Android dan iOS. Dibandingkan Google Maps dan Waze, tampilan Here Wego cenderung kurang menarik. Akan tetapi, peta yang ditampilkan memuat citra 3 dimensi dari sejumlah bangunan penanda lokasi sehingga memudahkan pengguna mengenali. Sama halnya dengan dua aplikasi terdahulu, Here Wego juga mendukung navigasi suara.

Here Wego dapat digunakan secara online maupun offline. Untuk penggunaan online, ruang penyimpanan yang dibutuhkan tak berbeda jauh dibandingkan Waze, sekira 100 MB untuk aplikasi dan 60 MB untuk data. Untuk penggunaan offline, pengguna dapat mengunduh terlebih dahulu peta yang diinginkan. Untuk peta Indonesia besarnya sekitar 860 MB. Namun, yang menyenangkan, peta dapat disimpan di SD card sehingga tidak mengganggu kapasitas penyimpanan internal. Karena dapat digunakan secara offline, aplikasi ini tidak tergantung pada koneksi internet sehingga tetap dapat digunakan di lokasi-lokasi terpencil yang tidak terjangkau sinyal.

4. Sygic

Selain ketiga aplikasi yang dapat digunakan secara gratis—hanya membutuhkan biaya untuk koneksi data, terdapat pula aplikasi yang berbayar. Di antaranya yang populer adalah Sygic. Jika ingin menjajal, aplikasi ini memberikan kesempatan percobaan (trial) untuk fitur-fitur premium selama 7 hari.

Tidak berlebihan memang jika aplikasi ini berbayar karena dari sisi tampilan sangat detail dan kaya informasi. Tampilan citra tiga dimensinya juga lebih komplet dibandingkan Here Wego. Untuk menggunakan Sygic, pengguna harus mengunduh peta terlebih dahulu dan untuk peta yang digunakan dikenakan biaya tertentu. Ada pula tambahan biaya apabila ingin mendapatkan fitur informasi lalu lintas atau head-up display. [ACA]