Walaupun bermayoritas umat Muslim, Indonesia juga dibangun oleh masyarakat Buddha, Hindu, Katolik, dan Kristen. Itu yang membentuk identitas bangsa kita hingga saat ini. Salah satu bukti nyata keberagaman itu ada pada beberapa gereja tertua di Indonesia yang masih berdiri hingga hari ini.

Gereja-gereja tersebut punya nilai historis yang tinggi. Mereka tidak sekadar bangunan, tetapi juga menjadi saksi sejarah perkembangan ajaran Katolik dan Kristen di Indonesia. Beberapa bangunan gereja tertua di Indonesia ini masih memiliki struktur bangunan asli. Kalaupun ada renovasi, tidak mengubah bentuk aslinya.

Gereja tertua di Indonesia ialah Gereja Sion yang terletak di Jakarta Barat. Gereja yang masih aktif ini dikabarkan sudah berdiri sejak tahun 1695.

Yuk simak beberapa gereja tertua di Indonesia berikut ini.

1. Gereja Tugu, Jakarta

Gereja tertua di Indonesia Gereja Tugu Jakarta
Gereja Tugu Jakarta. Dok. http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/

Berlokasi di Kampung Tugu, Jakarta Utara, gereja ini merupakan yang tertua di Indonesia menurut catatan sejarah. Sayangnya, bangunan gereja ini bukanlah bangunan asli. Gereja saat ini yang masih berdiri merupakan bangunan baru yang dibangun pada 1738, menggantikan gedung lama yang dibangun pada 1678.

Namun, pada 1740, bangunan gereja ini hancur dalam peristiwa Geger Pecinan. Baru pada 1744, seorang tuan tanah bernama Yustinus Vinck membantu pembangunan kembali. Pembangunan selesai pada 1747 dan diresmikan pada 1748.

2. Gereja Ebenhaezer, Nusa Laut, Maluku

gereja tertua di Indonesia
Gereja Ebenhaezer. Dok pewarta-indonesia.com

Salah satu gereja tertua di Indonesia lainnya berada di Kepulauan Ambon, tepatnya di Nusa Laut. Gereja ini bernama Gereja Ebenhaezer yang diperkirakan dibangun pada 1715-1719. Bukti arkeologis gereja ini ditunjukan pada prasasti di dinding gereja.

Prasasti itu bertuliskan “Djouw Louwis Pati Sila Pounja WactouIni Jgeresia Souda Moulai Badiri Akan Kapada 28 Hari Boulang Mart Taon 1715 : Berhabis Akan Kapada Hari Boulang Taon 1719”. Gereja ini telah mengalami beberapa kali renovasi, hanya tidak mengubah tata ruang dan arsitektur bangunan.

3. Gereja Sion, Jakarta

Gereja Sion juga dikenal dengan nama Gereja Portugis. Gereja ini menurut catatan sejarah selesai dibangun pada 1695 dan berlokasi di Jalan Pangerang Jayakarta, Jakarta Barat.

Gereja bersejarah ini dibangun oleh VOC dan memang diperuntukkan untuk tempat ibadah para tawanannya yang berkebangsaan Portugis. Gereja ini dibangun oleh arsitek dari Rotterdam, Belanda, bernama E Ewout Verhagen dengan menggunakan 10 ribu kayu balok bundar untuk fondasi. Gereja ini bisa menampung jemaat hingga 1.000 orang.

4. Gereja Blenduk, Semarang, Jawa Tengah

Gereja Tertua di Indonesia Gereja Blenduk
Gereja Blenduk. Dok. Shutterstock

Salah satu gereja tertua lainnya ada di Semarang, Jawa Tengah. Gereja ini dibangun oleh orang Portugis dengan bentuk yang sederhana pada 1753. Namun, pada era kekuasaan Belanda, bangunan ini diubah total pada 1894-1895. Hasilnya, gereja ini menjadi gereja yang ikonis dengan bentuk atap kubah dengan dua buah menara.

Bentuk kubahnya yang berbentuk setengah bola ini kemudian disebut orang-orang Jawa di sekitarnya dengan gereja mblenduk. Itulah cikal bakal kenapa gereja ini disebut sebagai Gereja Blenduk.

5. Gereja Sentrum, Manado, Sulawesi Utara

Gereja Sentrum Gereja tertua di Manado
Gereja Sentrum Manado. Dok. Shutterstock

Gereja ini dikenal juga sebagai Gereja Masehi Injil dan berlokasi di Minahasa. Gereja Sentrum Manado ini berdiri pada 1677 dan merupakan peninggalan masa kolonial Belanda. Gereja ini merupakan gereja tertua di Manado.

Awalnya, gereja ini bernama Gereja Besar (Oude Kerk) Manado. Gereja ini dibangun bersamaan dengan Benteng Forth Nieuw Amsterdam. Gereja ini telah menjadi artefak budaya dan situs sejarah religi di Manado.

6. Gereja Tua Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur

Gereja Tua Sikka, Gereja Tertua di Indonesia
Gereja Tua Sikka. Dok . Shutterstock

Gereja Katolik ini dibangun pada 1897 dan menjadi gereja tertua di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Gereja ini dibangun atas prakarsa pastor Belanda Yohanes Engbers SJ pada 1890. Dia kemudian meminta bantuan Antonius Dijkmans SJ di Batavia yang menjadi arsitek Gereja Katedral di Batavia kala itu.

Pembangunan ini baru mulai pada 1897. Bangunan memiliki lukisan motif tenun ikat dan memperkuat interior khas NTT. Lukisan ini dibuat pada 1935.

7. Gereja Fidelis Sejiram, Kalimantan Barat

Gereja Fidelis Sejiram.
Gereja Fidelis Sejiram. Dok. Bobo-Grid.id

Gereja tertua di Kalimantan Barat ini menjadi saksi sejarah perkembangan ajaran Katolik di sana. Pembangunannya dimulai atas inisiatif Pasto Looymans pada 1892. Gereja ini memiliki ciri khas dengan keberadaan patung ayam di atas gereja. Gereja ini sempat direnovasi dan menggunakan material bahan kayu ulin. Bangunan berbahan kayu ulin ini masih bisa kita jumpai sampai saat ini.

Baca juga : 

8. Gereja Tua Banda, Banda Neira, Maluku

Salah satu gereja tertua di Indonesia ini memiliki cerita yang cukup menyedihkan sekaligus unik. Gereja ini dibangun di atas kuburan 30 prajurit Belanda. Gereja ini dibangun pada 1873 dan diresmikan pemakaiannya pada 1875.

Ini merupakan kebiasaan lama orang Belanda. Tradisi itu adalah menguburkan orang-orang penting di dalam gereja. Prajurit itu adalah orang yang gugur pada saat Belanda hendak menakluklan Kepulauan Banda. Ke-30 orang itu memiliki jabatan penting.

9. Gereja Immanuel Makassar, Sulawesi Selatan

Gereja bergaya gotik klasik ini resmi digunakan pada 1885. Gereja ini sebenarnya memiliki nama asli Prins Hendrik Kerk yang artinya Gereja dari Pangeran Hendrik. Gereja ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya melalui SK Menteri NoPM.59/PW.007/MKP/2010. Saat ini dikenal dengan nama Gereja Immanuel.

10. Gereja Katedral, Jakarta

Bernama resmi De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming atau Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral di Jakarta ini merupakan simbol gereja Katolik di Indonesia dan simbol kerukunan umat Indonesia karena bersebelahan dengan Masjid Istiqlal.

Sejatinya, gedung saat ini bukan gereja asli. Gereja asli yang diresmikan pada Februari 1810 ini terbakar pada 1826. Setelah dibangun kembali, pada 31 Mei 1890 gereja ini kembali terbakar. Baru pada 1891, peletakan batu pertama untuk gereja baru dilakukan dan Antonius Dijkmans SJ ditunjuk sebagai arsitek. Gereja ini baru selesai dibangun pada 21 April 1901.