Hidup di kota-kota besar dengan segala aktivitas yang seolah berjalan hampir 24 jam terasa melelahkan. Belum lagi dengan padatnya bangunan pencakar langit dan kendaraan yang tampak selalu memenuhi jalan, membuat tingkat stres penduduk di kota besar terasa tinggi. Tak heran jika liburan menjadi salah satu hal yang sering dibutuhkan oleh penduduk di kota-kota besar.

Namun, tak semua orang dapat berpelesir ke luar kota atau luar negeri. Entah karena belum memiliki waktu berlibur yang panjang atau biaya yang cukup untuk mewujudkannya. Jika mengalami hal ini, tak perlu bersedih. Hutan kota dapat menjadi alternatif liburan singkat yang menyegarkan. Berikut ini dua hutan kota di Indonesia yang dapat jadi pilihan.

Hutan Kota Babakan Siliwangi

Berlokasi di Jalan Tamansari No 73, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, Hutan Kota Babakan Siliwangi juga dikenal dengan nama Forest Walk Babakan Siliwangi. Baru dibuka pada Januari 2018, tempat ini menjadi ragam pilihan liburan terbaru yang tak kalah mengasyikan dengan tempat-tempat wisata lain di Kota Kembang ini.

Fungsi Babakan Siliwangi yang telah ditetapkan oleh Unesco sebagai kawasan Hutan Kota Dunia ini adalah adalah sebagai paru – paru kota dan tempat rekreasi di Bandung. Kawasan hutan alam kota ini menempati luas areal tanah seluas 3,8 hektar dan di dalamnya hidup berbagai satwa dan tanaman.

Melansir Info Wisata Bandung, daya tarik utama dari forest walk ini adalah sebuah jembatan gantung yang dibangun sebagai cara untuk menyiasati pelestarian hutan dan menjadikannya sebagai destinasi wisata. Jembatan gantung ini terbuat dari rangka besi sepanjang 2,3 kilometer, ketinggian 2 meter dari permukaan atas tanah, lebar lintasan 1,5 meter, dan pagar setinggi 1 meter.

Forest walk ini merupakan area terbuka dengan hamparan paving block di bawahnya, yang sangat cocok digunakan sebagai tempat untuk acara gathering. Selanjutnya, ada juga fasilitas tribun dan meja piknik yang dibuat mengelilingi kolam dan terdapat pohon tua besar di tengahnya, tepat di area gerbang. Di tengah forest walk terdapat area tempat duduk untuk pengunjung melepas lelah. Jika beruntung, dapat bertemu dengan tupai dan burung saat menjelajahi hutan kota ini.

Masih di area gerbang dan lokasinya dekat dengan Gedung Sasana Budaya Ganesha atau yang populer disebut Sabuga, terdapat juga fasilitas sarana untuk olah raga. Selain fasilitas tersebut terutama telah dilengkapi sarana peribadahan, yakni mushola. Sudah tersedia juga kamar mandi atau toilet dan parkiran. Untuk keperluan makan dan minum, tak perlu khawatir di sana juga telah tersedia beberapa tempat makan berupa warung – warung makan yang menyediakan beragam menu kuliner.

Hutan Kota Tinjomoyo

Hutan Kota Tinjomoyo berada di Kecamatan Banyumanik, Semarang. Sebelum 2006, Tinjomoyo merupakan sebuah kebun binatang.  Namun, akibat adanya banjir besar Kaligarang,  akses jembatan menuju Tinjomoyo terputus, hingga akhirnya Pemkot Semarang memindahkan kebun binatang ke kawasan baru di daerah Mangkang.

Saat ini, Tinjomoyo diubah fungsi menjadi sebuah hutan kota yang dapat dinikmati masyarakat umum. Hutan kota ini dapat dikunjungi mulai jam 7 pagi hingga 6 sore. Hutan ini memiliki kontur wilayah perpaduan bukit, sungai, dan hutan. Tumbuhan yang paling banyak di sini adalah vegetasi pohon jati dan pohon pinus.

Hutan Kota Tinjomoyo memiliki luas lahan 57,5 hektar dan kini sering dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat berkemah, outbound, family outing, hingga combat game. Terdapat juga Sungai Kaligarang yang sering digunakan untuk aktivitas wisata susur sungai. Seru ya.

Uniknya, Tinjomoyo juga akan dikembangkan dengan konsep “Pasar Digital” terbuka, yaitu sebuah pasar tradisional yang Instagramble di alam terbuka, dengan sistem pembayaran cashless (nontunai). Konsep “Pasar Digital” di tengah hutan ini merupakan sebuah representasi pembangunan Kota Semarang sebagai smart and sustainable city. [*/ACH]