Mobil mogok adalah salah satu kejadian yang tak diinginkan pengemudi, apalagi jika kejadian ini terjadi di tengah-tengah jalan. Jika kesulitan mencari petugas derek, Anda bisa saja meminta bantuan kepada orang lain. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Berikut ini beberapa hal tersebut.

Pertama, siapkan tali penarik. Untuk menderek kendaraan, gunakanlah tali penarik yang kuat. Bisa terbuat dari bahan baja atau tali tambang. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda selalu menyediakan tali penarik di bagasi mobil sebagai langkah antisipasi.

Kedua, perhatikan bobot mobil. Ketika akan menderek mobil yang mogok, pastikan bobot mobil yang menderek lebih besar dibandingkan mobil yang diderek. Hal ini bertujuan memudahkan proses penderekan.

Ketiga, pasang tali derek dengan tepat. Memasangkan tali penarik sebenarnya gampang-gampang susah. Beberapa mobil memang memiliki pengait ada bagian bumper depan atau belakang. Namun, jika kesulitan, Anda bisa melihat buku manual agar lebih jelas. Sekadar saran, sebaiknya Anda tak mengikat tali derek pada suspensi atau bumper yang tak kuat menahan bobot kendaraan.

Keempat, perhatikan panjang tali. Terlihat sepele memang, tetapi panjang tali bisa memengaruhi keselamatan Anda. Panjang tali yang ideal adalah sekitar 4 meter atau kira-kira sepanjang bodi mobil yang akan diderek. Hal ini bertujuan agar mobil mudah dikendalikan saat berbelok dan mengerem.

Kelima, jalan perlahan. Ketika menderek mobil, pastikan tali tak kendur. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan entakan risiko tali putus. Setelah itu, sebaiknya mobil penderek memacu kendaraan secara perlahan untuk meminimalkan risiko entakan dan tali putus. Agar laju tetap stabil, lakukan kecepatan maksimal kira-kira 30 hingga 40 kilometer per jam.

Keenam, kenali rute. Sebelum melakukan penderekan, sebaiknya Anda melakukan diskusi dulu kepada si penderek. Hal ini bertujuan agar mobil bisa mengantisipasi rute-rute yang berlubang, turunan, tanjakan, hingga persimpangan.

Ketujuh, nyalakan lampu. Ketika mulai diderek, segera nyalakan lampu utama. Hal ini bertujuan agar pengguna jalan mengetahui kondisi mobil Anda. Ketika berhenti, Anda bisa menyalakan lampu hazard. Ketika berbelok, Anda juga sebaiknya menggunakan lampu sein jauh sebelum memasuki tikungan. Jika ada masalah pada mobil, Anda bisa memberi tanda dengan lampu jauh atau klakson. [INO]

foto: shutterstock