Selain ikon obyek wisata, Jembatan Suramadu menjadi area wisata kuliner. Pasalnya, sejumlah rumah makan berdiri di sekitar jembatan terpanjang se-Asia Tenggara tersebut. Sambil menikmati berbagai menu masakan khas Madura, para pengunjung bisa menyaksikan secara langsung pemandangan Selat Madura dan Jembatan Suramadu.
Tidak hanya pada siang hari, suasana di sekitar Jembatan Suramadu pada malam hari juga terasa lebih semarak berkat pijaran lampu yang membuat jembatan terlihat lebih bagus dan eksotis.
Oleh karena itu, hampir setiap malam Suramadu dipadati pengunjung yang biasanya didominasi oleh anak-anak muda. Mereka tidak hanya ingin mengetahui lebih dekat, tetapi juga mengabadikan pemandangan yang ada di sekitar jembatan tersebut.
Puas menikmati keeksotikan Jembatan Suramadu, Anda akan menjumpai aneka suvenir khas Madura yang berderet di sepanjang jalan maupun yang sudah dijual di toko-toko. Berbagai macam makanan khas Madura bisa Anda temukan sebagai buah tangan, seperti keripik gayam, terung, tripang, lorjuk, aneka keripik, singkong, emping teki, aneka ikan asin dan tawar, petis ikan/udang/lorjuk, kacang lorjuk, terasi, cumi kering, dan aneka rengginang.
Tak hanya berupa kuliner, buah tangan berupa kerajinan khas Madura juga bisa Anda temukan, seperti batik khas Madura, batik tulis, kain dan bahan, sarung/sewek, hem/kaos batik jadi, kain sutera, dan aneka suvenir khas Madura lainnya seperti baju sakera komplet, odheng, pesa’ dan gombor, kaos Suramadu, pigura hias, aneka pecut hias, aneka arit hias, suvenir sakera, patung karapan sapi, dan lain-lain. [*]
Foto dokumen Shutterstock.
Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 30 Agustus 2013