Sebagai provinsi yang mekar dari wilayah baratnya Sulawesi Utara, Gorontalo memiliki potensi wisata yang lengkap dan unik. Daratan yang melintang dari timur ke barat ini, tidak hanya sebagai penghubung Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah, tetapi juga ekosistem unik hasil perpaduan flora fauna Asia dan Australia.

Gorontalo resmi menjadi provinsi ke-32 di Indonesia atau ke-5 di Pulau Sulawesi pada 16 Februari 2001, dengan wilayah administrasi yang terdiri dari 5 kabupaten dan 1 kota, 70 kecamatan, serta 723 desa/kelurahan. Provinsi yang memiliki kesamaan nama dengan ibu kota provinsi dan salah satu kabupatennya ini memiliki wilayah seluas 12.435 kilometer persegi dan penduduk 1.062.883 jiwa (data 2011).

Secara geografis, provinsi Gorontalo terletak antara 0oLintang Utara dan 121o – 125o Bujur Timur. Dengan topografi yang bervariasi, mulai deretan pegunungan di bagian tengah daratan hingga pantai pasir putih dan pulau-pulau kecil di kedua pesisirnya. Pesisir utara menghadap ke laut luas Sulawesi, sedangkan pesisir selatan diperkaya dengan keindahan panorama dasar laut Teluk Tomini. Kondisi alam yang demikian memiliki daya dukung wisata yang besar.

Salah satu obyek wisata minat khusus adalah Suaka Margasatwa Nantu, ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada 1999 dengan luas lahan 31.215 hektare. Dalam cuaca normal, butuh waktu sekitar 4 jam perjalanan dengan mobil dari Kota Gorontalo ke arah barat melewati Desa Sari Tani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Dilanjutkan dengan menyeberangi Sungai Nantu selebar 2,5 meter untuk mencapai pos yang berupa rumah panggung, sekaligus untuk tempat menginap. Perjalanan akan lebih lama jika hujan karena jalan menjadi berlumpur dan arus sungai menjadi deras. Perlu pembenahan lebih lanjut untuk menjadikan suaka ini sebagai obyek wisata unggulan.

Yang menjadikan suaka ini unik adalah keberadaan mata air Adudu di tengah rimbunnya hutan yang banyak ditumbuhi pohon nantu dan rotan, beberapa pohon tampak menjulang puluhan meter dengan diameter pangkalnya mencapai 5 meter. Mata air tersebut berupa kolam berlumpur. Di situlah kerap satwa endemik Sulawesi berkumpul untuk minum, seperti anoa dan babi rusa. Untuk itu, disediakan pos pengintai bagi pengunjung agar dapat mengamati dan mengabadikan pemandangan unik tersebut jika beruntung. Di hutan ini pun dapat dijumpai satwa endemik lainnya seperti tarsius, rangkong, dan burung maleo. Suaka ini dapat dijadikan sebagai laboratorium alam bagi peneliti flora fauna, khususnya endemik Sulawesi.

Jika ke pesisir utara, terdapat Pulau Saronde yang lengkap dengan pemandangan hutan di bukitnya dan pasir putih di pantainya, serta keindahan dasar lautnya. Perjalanan ke lokasi ini sekitar 2,5 jam dari Kota Gorontalo ke arah timur hingga pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Dilanjutkan dengan menggunakan perahu ketinting selama 45 menit. Suasana pagi yang disambut kicauan burung atau menyaksikan terbenamnya matahari, semua dapat dinikmati dari saung-saung yang berdiri di sepanjang pantai.

Pesisir selatan tidak kalah menariknya. Taman Laut Olele menawarkan keindahan panorama bawah laut dari perairan Teluk Tomini. Dengan ombak yang tenang dan kedalaman di bawah 1 meter, terumbu karang beragam warna sudah dapat dinikmati cukup dengan snorkel oleh pemula sekalipun. Jika ingin menyelam lebih dalam, ada spot Goa Jin dengan kedalaman 22 meter dan dihiasi aneka warna ikan kecil. Selain itu, ada spot Salvador Deli dengan variasi terumbu karang yang beragam, bahkan sebagian penyelam mengakui corak dan model terumbu karangnya lebih variatif dibandingkan Bunaken di Sulawesi Utara, Togean di Sulawesi Tengah, dan Tanjung Benoa di Bali. Perjalanan menuju obyek wisata di Kabupaten Bone Bolango ini ditempuh dengan jalur darat selama 40-50 menit dengan jarak 20 kilometer dari Kota Gorontalo ke arah timur.

Saat ini, banyak jalur penerbangan menuju Bandara Jalaluddin, Gorontalo, di antaranya dari Makassar (Lion Air, Sriwijaya Air), Surabaya (Lion Air), Jakarta (Lion Air, Sriwijaya Air), dan Manado (Wings Air). Atau melalui jalur darat dengan bus dari Manado, Sulawesi Utara. Kota Gorontalo yang berjarak 32 kilometer dari bandara, dapat ditempuh dengan taksi. Untuk berkeliling kota atau mencicipi binthe biluhuta atau sabongi atau ayam iloni, kuliner khas Gorontalo, tersedia becak motor yang siap mengantar ke mana saja.

Masih banyak tempat wisata dan kuliner menarik, baik di Kota Gorontalo maupun kabupaten lainnya. Yang penting jangan lupa siapkan kamera Anda, akan lebih baik lagi jika menggunakan kamera yang dilengkapi lensa tele dan wadah kamera dalam air agar dapat mengabadikan momen yang unik dan langka, dan tentunya hanya ada di Gorontalo. [Ditulis ulang oleh: Slamet JP/Litbang Kompas; Disadur dari Jendela Indonesia edisi Gorontalo, 27 April 2013 dan www.utiket.com]

noted: wisata gorontalo dari hutan hingga laut