Oleh sebab itu, kita harus memahami modus operandi para pelaku kejahatan siber agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi aset digital tersebut.
Belum lama ini, Kaspersky mengungkap sebuah kampanye penipuan siber berskala besar yang menargetkan pengguna di seluruh dunia. Para pelaku kejahatan siber ini secara aktif mengeksploitasi minat masyarakat terhadap teknologi terkini seperti kripto, AI, dan game online untuk mencuri informasi sensitif dan aset kripto.
Penjahat siber kemudian menciptakan situs web palsu yang tampak sangat mirip dengan platform-platform populer. Setelah itu, korban dipancing untuk memasukkan informasi pribadi atau mengunduh malware yang memungkinkan para pelaku mengakses dompet kripto mereka.
Kampanye “Tusk” ini menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi dan pelaku juga terus beradaptasi dengan tren terbaru dan mengembangkan taktik baru untuk menipu korban. Kerugian finansial yang ditimbulkan oleh serangan semacam ini bisa sangat besar.
Cara hadapi Tusk
Untuk menghadapi ancaman siber terkait Tusk, Kaspersky menyarankan langkah-langkah berikut:
- Periksa apakah kredensial untuk perangkat atau aplikasi web perusahaan Anda telah disusupi oleh pencuri informasi (infostealers).
- Untuk melindungi diri dari malware pencuri data dan ancaman kripto, individu disarankan untuk menggunakan solusi keamanan yang komprehensif untuk perangkat apa pun.
- Berinvestasilah dalam kursus keamanan siber tambahan agar tetap mendapatkan pengetahuan terbaru.
- Karena malware pencuri informasi biasanya menargetkan kata sandi, gunakan Password Manager untuk mempermudah penggunaan kata sandi yang aman.
Baca juga: Sepuluh Miliar Kata Sandi Bocor, Ini Cara Memitigasinya