Vitamin C memang memiliki banyak khasiat. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, vitamin C berguna antara lain untuk melawan radikal bebas, meningkatkan penyerapan nutrisi lain (seperti tembaga, vitamin D, dan vitamin E), serta membantu produksi kolagen yang sangat penting untuk memelihara jaringan dan penyembuhan luka. Untuk sistem kardiovaskuler, vitamin C membantu menjaga tekanan darah yang stabil.
Dikenal juga dengan asam askorbat, vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air. Artinya, vitamin ini juga mudah diserap jaringan tubuh. Namun, vitamin ini tidak bisa disimpan di dalam tubuh. Kelebihan vitamin C dan vitamin lain yang larut dalam air akan dibuang lewat urine.
Nah, karena tubuh kita tidak mampu memproduksi sendiri dan menyimpan vitamin C, kita perlu mengonsumsinya secara rutin setiap hari. Asupan ini bisa lewat makanan-makanan, seperti buah-buahan dan sayuran, atau suplemen.
Kapan minum vitamin C?
Para pakar dari The National Institutes of Health di Amerika Serikat merekomendasikan laki-laki untuk mengasup 90 miligram vitamin C per hari, sementara perempuan 75 miligram per hari. Jika kamu merokok, tambahkan lagi 35 miligram karena merokok dapat mengikis vitamin C dalam tubuh.
Nah, kapan waktu terbaik untuk mengasup suplemen vitamin C? Robert Zembroski, penulis buku kesehatan Rebuild: Five Proven Steps to Move from Diagnosis to Recovery and be Healthier than Before mengatakan, kalau kamu memang butuh mengasup suplemen vitamin C, minumlah setelah makan dan sebaiknya asup pada jam yang sama setiap harinya.
Kandungan asam pada vitamin ini tinggi sehingga pada beberapa orang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau mual di perut apabila dikonsumsi sebelum makan. Opsi lain, kita bisa membagi dosis per hari menjadi beberapa kali konsumsi. Ini akan meningkatkan penyerapan vitamin tersebut dan mengurangi kemungkinan kamu akan merasa mual. Nah, semoga kebutuhan vitamin C harianmu selalu terpenuhi, ya!