Negara dengan waktu puasa terpendek
Muslim yang tinggal di dekat garis khatulistiwa umumnya mengalami puasa yang lebih singkat. Ini karena durasi siang hari di wilayah tersebut cenderung lebih konsisten sepanjang tahun. Misalnya, negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia biasanya memiliki durasi puasa sekitar 13 hingga 14 jam.
Pada Ramadhan tahun ini, umat Islam di beberapa negara paling selatan, menjalankan waktu puasa lebih pendek. Di antaranya sebagai berikut.
- Puerto Montt, Cile (perkiraan 12 jam 44 menit)
- Christchurch, Selandia Baru (perkiraan 12 jam 46 menit)
Negara dengan waktu puasa terpanjang
Sebaliknya, umat Islam di belahan bumi utara, khususnya yang dekat dengan lingkaran Arktik, akan mengalami puasa yang jauh lebih panjang. Ini disebabkan karena matahari di wilayah tersebut terbenam bisa sangat terlambat. Bahkan terkadang tidak terbenam sama sekali selama musim panas.
Negara-negara tersebut di antara sebagai berikut.
- Nuuk, Greenland (perkiraan 17 jam 26 menit)
- Islandia (perkiraan 17 jam 25 menit)
- Finlandia (perkiraan 17 jam 9 menit)
Bagaimana Muslim di wilayah ekstrem menjalankan puasa?
Bagi Muslim yang tinggal di wilayah dengan siang hari yang sangat panjang atau bahkan matahari tidak terbenam sama sekali, para ulama telah memberikan solusi alternatif untuk waktu puasa sebagai berikut.
- mengikuti waktu matahari terbit/terbenam di negara Muslim terdekat yang memiliki siklus siang-malam normal,
- mengikuti waktu Mekkah di Arab Saudi.
Ini karena patokan utama puasa adalah bisa membedakan antara malam dan siang hari.
Meskipun durasi puasa bisa berbeda-beda, inti ibadah puasa tetap sama, yaitu melatih kesabaran, keikhlasan, dan ketaqwaan.
Baca juga:Â Arti Kata Ngabuburit, Kata yang Populer saat Bulan Puasa