Selain merugikan secara ekonomi, banjir juga dapat mengancam keselamatan jiwa dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pencegahan banjir menjadi langkah penting yang harus dilakukan secara kolektif oleh pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Tak jarang, banjir juga meninggalkan duka bagi para korbannya. Mulai dari rusaknya rumah dan perabotan di dalamnya, hilangnya barang-barang yang hanyut terbawa banjir, bahkan tak jarang mengakibatkan hilangnya nyawa.
Beberapa waktu lalu seorang balita bahkan meninggal dunia setelah hanyut terseret arus saat proses evakuasi banjir sehari sebelumnya. Hal ini menggugah Selebram Andrew Susanto yang juga Ketua Program CSR sebuah perusahaan untuk melayat ke rumah duka Athariz Alsaki (3) di RT 04/08, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025). Kedatangan tim peduli yang diketuai Andrew tidak hanya menyampaikan duka cita yang mendalam, tetapi juga memberikan santunan bagi keluarga korban.
Dampak banjir tak bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegahnya.
5 Langkah mencegah banjir
1. Meningkatkan sistem drainase
Sistem drainase yang baik dapat membantu mengalirkan air hujan dengan cepat sehingga tidak terjadi genangan.
Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain membersihkan selokan dan saluran air secara rutin agar tidak tersumbat sampah, memperbesar kapasitas saluran drainase di daerah rawan banjir, serta membangun sumur resapan dan biopori untuk membantu menyerap air hujan ke dalam tanah.
2. Penghijauan dan pelestarian hutan
Hutan dan area hijau berperan sebagai penyerap air alami. Dengan menjaga hutan dan memperbanyak ruang terbuka hijau, aliran air hujan dapat tertahan dan diserap lebih baik oleh tanah.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain menggalakkan program reboisasi dan penghijauan di daerah kritis, melindungi kawasan hutan dari aktivitas ilegal seperti penebangan liar, serta mendorong masyarakat untuk menanam pohon di lingkungan sekitar.
3. Mengurangi penggunaan beton dan aspal berlebihan
Kawasan perkotaan yang dipenuhi dengan beton dan aspal menghambat penyerapan air ke dalam tanah, sehingga meningkatkan risiko banjir.
Beberapa solusi yang dapat diterapkan adalah menggunakan paving block yang memungkinkan air meresap, mempertahankan ruang terbuka hijau di perkotaan, membuat taman kota dan area resapan air.
4. Membangun waduk dan tanggul
Pembangunan waduk dan tanggul di daerah rawan banjir dapat membantu menampung kelebihan air hujan dan mengontrol aliran sungai.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah meningkatkan kapasitas dan perawatan waduk yang sudah ada, membangun tanggul yang kuat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) yang rawan banjir, dan mengembangkan sistem pengendalian banjir berbasis teknologi, seperti pompa air otomatis.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat
Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sangat diperlukan untuk mencegah banjir.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah mengadakan kampanye dan sosialisasi tentang pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga drainase, mendorong budaya tidak membuang sampah sembarangan, serta melibatkan komunitas lokal dalam upaya pencegahan banjir, seperti kerja bakti membersihkan saluran air.
Mencegah banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan menerapkan sistem drainase yang baik, menjaga lingkungan, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan air, risiko banjir dapat diminimalkan. Mari bersama-sama mengambil langkah nyata untuk menjaga lingkungan agar tetap aman dan nyaman bagi generasi mendatang.