Banyak orang terbiasa menyetrika pakaian menggunakan setrika yang panas. Padahal, tidak semua jenis pakaian dapat diperlakukan demikian. Oleh karena itu, perlu diketahui bahan pembuat benangnya.

Misalnya, pakaian yang dibuat dari bahan rajutan dapat dicuci menggunakan sabun dan air panas, sedangkan bahan dasar wol akan menciut jika dicuci menggunakan air panas.

Seperti diketahui, serat alam ada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, ada pula yang dari binatang. Serat yang berasal dari binatang misalnya wol atau sutera, sedangkan yang berasal tumbuhan atau selulosa, contohnya kapas, kapuk, hennep, dan lain-lain.

Bahan yang terbuat dari katun biasanya nyaman dikenakan karena adem. Katun terbuat dari kapas. Serat kapas bentuknya seperti belitan sekrup dan jika dipintal, panjangnya dapat mencapai 1,5–5,5 sentimeter. Lebih panjang pintalannya, lebih baik kualitasnya.

Kapas dengan cepat dapat menyerap banyak air, tetapi juga dengan cepat dapat menjadi kering kembali. Bahan ini kuat dan dalam keadaan basah kekuatannya akan bertambah sehingga cocok untuk pakaian yang perlu sering dicuci.

Sama halnya wol yang dikenal karena panas sehingga banyak dipergunakan di kawasan bertemperatur rendah. Wol bisa panas karena bahannya dapat mengisolir panas. Sifat unik tersebut karena serat wol keriting, sehingga jika panjang seratnya 3 sentimeter, bisa jadi panjang serat yang sebenarnya ialah 5 sentimeter.

Selain itu, serat wol terkenal lentur sehingga dapat dibengkokkan hingga 20.000 kali sebelum putus. Wol juga terbuat dari antikerut alamiah. Berlawanan dengan serat katun yang kosong dan gepeng, benang wol penuh dan bundar, ditutupi oleh sisik kecil yang tersusun seperti genteng. Oleh karena itu, wol mudah berbulu dan menciut.

Nah, tentu masih banyak lagi jenis bahan pakaian lainnya. Jangan lupa untuk meneliti bahan pakaian, sebelum mencuci atau menyetrika agar Anda tidak mengomel pada kemudian hari. [ACA]

Foto dokumen Shutterstock.com