Sedia payung sebelum hujan, begitu biasa orangtua kita mengajarkan pentingnya menabung demi masa depan yang mapan. Anjuran ini tentu saja sangat berguna, terlebih ketika saat sulit datang dan membutuhkan kekuatan finansial untuk menyokongnya.

Kebiasaan menabung ini tidak hanya perlu dilakukan para orang tua, tetapi juga harus ditularkan pada anak. Lalu kapan anak mulai bisa diajari menabung? Sedari dini. Hal ini perlu dilakukan agar ketika dewasa nanti mereka sudah tidak canggung lagi untuk berinvestasi demi masa depan.

Lalu apa untungnya menabung bagi anak? Secara tidak sadar, ada banyak manfaat yang dirasakan anak ketika mulai belajar menabung. Di antaranya, sikap mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selain itu, anak bisa belajar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri kelak pada kemudian hari.

Berikan celengan

Sebagai peniru ulung orangtua, tidak ada salahnya anak mengenal bagaimana cara menabung dari orangtua. Lalu bagaimana caranya? Salah satunya yang paling sering dilakukan adalah membelikan anak celengan. Agar mereka semangat menabung, belikan celengan berbentuk lucu, bisa yang berbentuk binatang atau bergambar tokoh kartun kesayangannya.

Dengan demikian, anak-anak akan merasa senang dan bersemangat untuk mengisinya setiap hari. Jika celengan penuh, izinkan mereka membeli barang yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Tidak lupa, ajarkan pula pada mereka untuk membeli barang yang berarti dan cukup berharga sehingga upaya mereka menabung tidaklah sia-sia.

Lalu dari mana uang untuk celengan mereka dapat? Untuk anak-anak yang lebih besar, tentu saja Anda dapat mengajarkan mereka untuk menyisihkan sebagian dari uang jajan. Lalu bagaimana dengan anak-anak yang lebih kecil dan tidak mendapatkan uang jajan harian? Anda bisa mengajaknya menabung dari koin sisa uang belanja di pasar.

Dengan menabung, orangtua bisa mengajarkan anak hidup mandiri dan tak tergantung dengan orang lain. Kita juga bisa memberi pandangan pada si kecil bahwa menabung bukan sekadar menyisihkan uang, tetapi juga nantinya uang itu bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih mendesak.

Tidak ada salahnya sesekali menjanjikan sesuatu pada anak dari hasil tabungannya nanti. Misalnya jika mereka rajin menabung, Anda akan mengajak jalan-jalan ke tempat favorit keluarga saat libur kenaikan kelas. Selain itu, bisa anak-anak diperbolehkan membeli barang yang diinginkan dari tabungan mereka.

 Buka tabungan di bank

Ketika anak sudah merasa menabung sebuah “keharusan” dan pastinya mereka sudah mulai disiplin dalam menabung, tidak ada salahnya Anda sebagai orangtua mengajak mereka membuka rekening tabungan atas namanya sendiri di bank. Terlebih lagi sekarang mulai banyak bank yang menawarkan rekening tabungan khusus untuk anak-anak dengan kartu dan buku tabungan bergambar tokoh kartun menarik.

Agar tidak mengganggu kegiatan sekolah, ada baiknya Anda mengatur jadwal secara teratur kapan saja si kecil bisa menyetorkan uangnya ke bank. Perlihatkan jumlah saldo yang mereka miliki agar anak makin rajin menabung. Bukan tidak mungkin jika mereka tahu jumlah uang tabungannya bertambah banyak akan membuat semangat menabung semakin tinggi.

Jika anak masih balita dan terlalu kecil untuk mengerti bank sebagai tempat menyimpan uang, ajaklah putra-putri Anda mengunjungi tempat bermain yang menggambarkan kegiatan orang dewasa dalam bertransaksi dan menyimpan uang.

Di Kidzania, misalnya, Anda bisa mengajak anak-anak mengenal bank dalam konsep yang lebih sederhana, yaitu menyimpan dan mengambil uang. Dengan demikian, anak akan lebih mengerti dan memahami cara yang tepat memperlakukan uang. Ayo, para orangtua, budayakan kegiatan menabung pada anak sedari dini. [AYA]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 23 Juli 2016