Data terakhir yang dihimpun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memaparkan, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 63 juta orang. Sebanyak 95 persen di antaranya menjadi pengakses jejaring sosial. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan generasi internet yang lambat laun menggantikan generasi orangtua mereka.

Pertumbuhan tak hanya terjadi pada jumlah pengakses, tetapi juga produk jejaring sosial itu sendiri. Pada 2013, Path begitu digandrungi masyarakat Indonesia, bahkan kita menjadi pengguna terbanyak dari total 20 juta pengguna global. Namun, jejaring sosial seperti apa yang akan cenderung lebih populer pada tahun ini, terutama untuk keperluan bisnis?

Principal MAHA Digital Marija Hamed selaku expertise dalam bidang strategi dan training pemasaran daring (online) memprediksi tren media sosial pada 2014. Berikut ini beberapa “senjata” yang perlu disiapkan bagi para pemasar (marketer).

“Photo sharing”

Marija yakin bahwa jejaring sosial yang menyediakan fitur photo sharing masih berada di peringkat pertama dan paling difavoritkan. Terlebih lagi, fenomena selfie yang tak bisa dimungkiri. Wajar saja jika jamak pelaku bisnis terus menyusun strategi kampanye pemasaran dengan menggali insight dari perilaku konsumen saat ini.

Anda yang ingin mencari media selain Facebook dapat memanfaatkan Instagram dan Flickr.  Di Indonesia sendiri, berbagai merek mulai menyelenggarakan kompetisi foto melalui Instagram sehingga memudahkan publik untuk menilai dan berkomentar tanpa harus “mengotori” timeline akun fans page merek Anda. Satu hal yang tak kalah penting ialah tetap memperhatikan kualitas konten yang dibagikan. Pastikanlah informasi tidak menyinggung pihak-pihak tertentu.

“Mobile”

Ketika masyarakat semakin mengandalkan ponsel cerdas untuk meraup banyak informasi di jagat maya, hal ini merupakan pertanda para pemilik merek perlu mengikuti tuntutan zaman agar bisa bertahan. Marketer dituntut mampu menyediakan layanan aplikasi ponsel (mobile application) agar pelanggan dapat menikmati konten via gadget mereka, mulai dari telepon genggam hingga sabak elektronik. Bahkan, situs yang biasanya diakses melalui desktop perlu dikemas senyaman mungkin pada saat pelanggan mengaksesnya melalui ponsel.

Google+

Marija menyadari, sebagian besar perusahaan di berbagai negara belum memanfaatkan Google+ dengan maksimal. Di satu sisi, jejaring sosial yang diluncurkan sejak 28 Juni 2011 ini mampu memberikan fitur penampilan tak hanya follower dari perusahaan, tetapi juga karyawan dan manajemen. Ya, ada sistem lingkaran pertemanan yang dapat dipisahkan sesuai dengan kategori.

Keunggulan lainnya, kredibilitas akun lebih tinggi dibandingkan Facebook ataupun Twitter karena keabsahan akun dan jajaran SDM dapat diverifikasi melalui alamat surel (e-mail). Google+ juga dapat dikolaborasikan dengan Google Map. Fitur ini cocok bagi perusahaan yang memiliki banyak cabang dan tersebar di berbagai wilayah. [GPW]

noted: tren media sosial 2014 untuk bisnis

foto: shutterstock