Saling berkirim parsel menjadi tradisi yang menghangatkan hati ketika Idul Fitri. Pada masa pembatasan sosial seperti ini, parsel untuk lebaran kamu bisa jadi lebih bermakna ketimbang sebelumnya.

Tahun ini, Ramadhan dan kelak Idul Fitri nanti memang terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hari besar yang biasanya dirayakan beramai-ramai dengan kerabat kali ini kita syukuri dengan cara yang lebih sederhana, mungkin juga lebih intim. Untuk sanak saudara atau kawan yang jauh, bingkisan bisa juga menjadi tanda perhatian.

Antara parsel dan hamper

Sekilas saja kita tentang bingkisan yang kerap disebut parsel ini, kalau dari asal katanya dalam bahasa Inggris, bingkisan semacam ini mungkin lebih tepat disebut hamper. Parsel dalam bahasa Inggris merujuk pada paket yang telah terbungkus kertas dengan rapi.

Sementara istilah hamper, yang berarti keranjang, mengacu ke keranjang yang digunakan untuk mengangkut barang atau makanan, seperti bingkisan yang kita bayangkan kerap diantarkan menjelang Idul Fitri.

Baca juga :

Meski begitu, Kamus Besar Bahasa Indonesia kini sudah memaknai istilah “parsel” sebagai bingkisan yang berisi berbagai hadiah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan ke orang-orang tertentu pada hari raya. Nah, jadi sekarang sah-sah saja kita menyebut bingkisan ini sebagai parsel.

Parsel bisa menjadi sarana untuk menyampaikan perhatian atau afeksi kita kepada orang-orang terdekat, keluarga, sahabat, atau rekan menjelang Lebaran ini. Apalagi, pada masa pembatasan sosial ketika tidak memungkinkan bagi kita untuk bertemu langsung. Jika Anda berencana membuat bingkisan atau parsel, tips ini bisa membantu.

1. Buat daftar penerima dan rencana anggaran

daftar list parcel

Sejak jauh-jauh hari, buatlah daftar orang-orang yang ingin kamu kirimi parsel untuk lebaran. Beri waktu kepada diri sendiri untuk mengingat-ingat siapa saja yang perlu dikirimi agar tak ada yang terlewat. Hal ini juga terkait dengan anggaran.

Kamu bisa memukul rata anggaran yang sama untuk paket parsel atau membedakannya berdasarkan tingkat kepentingan atau jenis barang yang ingin dijadikan bingkisan. Mengetahui anggaran yang akan dikeluarkan amat vital dalam perencanaan keuangan pada hari raya.

2. Sesuaikan isi parsel dengan karakter penerima

isi parcel

Begitu sudah punya daftar penerima dan anggaran untuk masing-masing parsel, akan lebih mudah untuk menentukan apa yang akan kamu berikan sebagai bingkisan. Agar isi bingkisan lebih mengena dan akan terpakai, sebaiknya sesuaikan dengan karakter penerima.

Peralatan memasak untuk dia yang suka berkreasi di dapur, peralatan berkebun untuk yang gemar mengolah tanah pekarangan, alat menggambar, kosmetik, atau apa pun yang kamu bayangkan akan membuat penerima parsel gembira. Tentu tak apa juga untuk menyiapkan bingkisan yang lebih umum, seperti kue kering atau alat makan.

Apabila memungkinkan, bisa juga kamu memilih isi parsel dari brand atau produsen yang memikirkan dampak sosial atau lingkungannya. Beberapa merek sangat memperhatikan pemberdayaan sosial, misalnya dengan berpartner dengan penyandang disabilitas, komunitas di perdesaan, atau mantan narapidana. Atau memastikan pemberian upah layak kepada para pekerjanya.

Ada pula yang memikirkan keberlanjutan lingkungan, misalnya dengan menanam satu pohon untuk setiap produk yang kamu beli. Dengan begini, pembelian kamu juga akan berdampak lebih luas.

3. Buat ucapan personal

Di setiap parsel, akan terasa lebih hangat bila Anda menyisipkan kartu yang ditulis secara personal. Selain ucapan selamat hari raya, bisa pula ditambah dengan doa-doa baik untuk mereka selama masa pandemi Covid-19 ini. Jika Anda punya waktu untuk membuat sendiri kartu ucapannya, ah itu akan terasa lebih manis lagi.

4. Perhitungkan lama pengiriman

calender untuk parcel

Yang ini juga tak boleh luput. Ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman, kemudian hitung mundur kapan parsel untuk lebaran kamu harus siap. Idealnya, parsel sudah sampai paling lambat ketika hari raya.

Tak apa juga kalau satu atau dua hari sebelumnya. Untuk yang masih di satu kota, jasa-jasa pengiriman instan seperti dari layanan transportasi daring bisa digunakan. Untuk yang lokasinya lebih jauh, perencanaan harus lebih matang.