Oli punya peran vital pada kendaraan bermotor, dalam hal ini mobil. Antara lain untuk mengurangi panas akibat gesekan komponen dalam mesin. Oleh karena itu, selain rutin mengganti, perlu dicermati volume atau jumlah cairan tersebut. Jika berkurang, segera lakukan pemeriksaan.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan pelumas mobil berkurang. Pertama, terjadi kebocoran; pelumas masuk ke ruang bakar secara berlebihan karena ada kerusakan pada cincin torak; atau bisa juga cairan tersebut masuk ke ruang bakar melalui bagian atas silinder karena ada katup yang rusak.

Kebocoran minyak pelumas antara lain bisa disebabkan baut tempat pembuangan minyak pelumas kendur. Untuk mengatasinya, cukup dengan mengencangkan baut tersebut. Kalau langkah ini ternyata tidak memperbaiki keadaan, bisa saja packing­-nya sudah rusak sehingga perlu diganti.

Pelumas bisa juga merembes melalui filter oli. Penanganan masalah ini sama dengan yang sebelumnya, yaitu mengencangkan baut. Namun, hati-hati, jangan terlampau kencang karena bisa merusak filter.

Untuk memastikan adanya kebocoran pelumas mesin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Kalau lantai garasi terbuat dari lantai berwarna gelap, ada baiknya untuk meletakkan kertas glossy di kolong mobil pada posisi yang dicurigai sebagai sumber kebocoran. Biarkan kertas itu di bawah mobil selama beberapa jam, atau akan lebih baik kalau didiamkan selama sehari semalam. Setelah selesai, tarik perlahan kertas tersebut dan perhatikan dengan saksama tetesan yang ada.

Kalau tetesan itu berada di bawah mesin, berwarna hitam pekat, dan tampak kotor, patut dicurigai itu adalah oli mesin—warna hitam pekat dan penampakan yang kotor disebabkan proses pembakaran dalam mobil. Untuk memastikan, coba bandingkan dengan oli dari oil dipstick. Kebocoran ini bisa terjadi karena baut dan packing cylinder yang sudah tidak layak pakai.

Namun, jika tidak ada tetesan, periksa asap knalpot. Kalau warnanya putih kebiruan, itu bisa jadi tanda kalau minyak pelumas sudah masuk ke ruang bakar. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya mobil dibawa ke bengkel untuk ditangani oleh mereka yang profesional. [ASP]

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 6 April 2017