Sejumlah penelitian mengatakan jika ikatan antara anak kembar sudah dimulai sejak dalam kandungan. Nah, tantangan umum para orangtua mengasuh anak kembar ialah membantu anak mereka menumbuhkan kemandirian satu sama lain sembari mendorong mereka tetap menjalin hubungan erat. Bagaimana caranya?

Ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian ekstra dari para orangtua yang memiliki anak kembar. Misalnya, untuk perkembangan bahasa, anak kembar cenderung lebih lambat dibandingkan anak tunggal. Pasalnya, hal ini dapat dikaitkan dengan berat badan bayi waktu lahir.

Diperkirakan 50 sampai 60 persen anak kembar dilahirkan prematur. Akibat berat badan yang rendah tersebut, otomatis terjadi keterlambatan perkembangan anak pada usia dini. Tak hanya itu, memiliki anak kembar dapat mengembangkan karakter positif yang lebih dominan dibandingkan anak lainnya. Hal ini bisa dilihat dari nilai berbagi, empati, interaksi, dan kasih sayang yang dimiliki mereka. Untuk hal berbagi mulai dari ruang, perhatian sampai mainan, mereka cenderung lebih dapat berbagi daripada anak lainnya.

Anak kembar umumnya lebih menunjukkan sikap empati dan cepat berinteraksi lebih dini. Keistimewaannya, dengan mempunyai anak kembar, Anda pun otomatis akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian dua kali lipat lebih banyak dari si buah hati.

Melihat unik dan menariknya memiliki anak kembar, ada beberapa tips sederhana dalam pengasuhannya. Semua pengasuhan perlu dilakukan berlandaskan rasa kasih sayang, seperti melakukan kontak mata dengan salah satu anak dan memanggilnya dengan nama.

Selain itu, Anda dapat membuatkan satu waktu atau hari khusus setiap bulan misalnya, untuk menghabiskan waktu dengan salah satu anak Anda, dan pasangan, baik suami maupun sang istri dengan anak yang lain.

Sebaiknya jangan menolak keinginan salah satu anak hanya agar Anda dapat membantu anak lainnya. Terakhir, jangan kenakan baju yang sama antara mereka. Tujuannya, si kecil tidak melulu dianggap dan dilekatkan sebagai anak kembar yang harus selalu sama dalam hal apa pun.

Biarkan mereka berkembang sesuai keinginan masing-masing, dan menentukan pilihan masa depannya secara mandiri. Di sisi lain, kompaklah selalu dengan pasangan ketika mengasuh anak kembar tersayang Anda. [AJG]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 2 Maret 2014