Seiring dengan kian terbatasnya ukuran rumah dan pekarangan, semakin banyak orang yang bertanam di dalam ruangan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu soal pencahayaan.

Cahaya dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis. Sedapat mungkin, upayakan tanaman yang Anda taruh di dalam ruang mendapatkan cukup cahaya matahari, misalnya di tempat yang berjarak setengah sampai 2 meter menghadap jendela. Dengan catatan, sinar matahari tidak terhalang pepohonan. Jika cahaya terhalang, tanaman yang diletakkan dalam jarak yang dekat dengan jendela pun bisa dikatakan tidak mendapatkan cukup cahaya.

Tempat untuk meletakkan tanaman bisa dikategorikan kurang paparan cahaya ketika berjarak lebih dari 3 meter dari arah datangnya cahaya. Tanaman yang berada di lorong, tangga, atau sudut ruang tanpa jendela juga tak bisa semata mengandalkan cahaya matahari untuk berfotosintesis.

Bagaimana mengetahui bahwa tanaman Anda tidak mendapatkan cukup cahaya? Ada beberapa ciri yang bisa Anda amati. Pertumbuhan tanaman Anda kurus dan memanjang, dengan jarak yang lebar antardaun. Anda juga bisa membaca tanaman kekurangan cahaya ketika pertumbuhan cabangnya menjulang dan mengikuti arah datangnya cahaya. Ciri berikutnya, daun yang baru terlihat lebih kecil dari yang sebelumnya. Daun yang ada pada bagian bawah tanaman juga menjadi kuning dan mudah rontok.

Secara umum, pertumbuhan tanaman yang kurang cahaya melambat. Tanaman yang semestinya berbunga gagal menumbuhkan bunga, atau bunga mekar dengan tidak optimal. Pada tanaman yang warna daunnya sebenarnya cukup berwarna-warni, kurangnya cahaya tampak dari warna daun yang berubah menjadi seluruhnya hijau.

Sebaliknya, dalam beberapa kasus tanaman juga mengalami paparan cahaya yang berlebihan. Cirinya antara lain ada jejak cokelat seperti terbakar pada daun, warna daun tampak pudar, atau daun menjadi kering dan rontok.

Jika ruangan Anda tidak memiliki cukup cahaya untuk tanaman, cahaya artifisial bisa menjadi salah satu solusinya. Ini bisa melengkapi cahaya alami. Tanaman membutuhkan spektrum cahaya biru dan ungu untuk pertumbuhan dedaunan, sementara cahaya merah dan oranye diperlukan untuk berbunga.

Cahaya fluorescent efisien untuk tanaman karena memiliki spektrum biru dan merah, yang dibutuhkan tanaman untuk berfotosintesis. Untuk tanaman berdaun, letakkan tanaman setidaknya 30 sentimeter di bawah sumber cahaya. Sementara untuk tanaman berbunga, jarak yang dibutuhkan 15–30 sentimeter.

Beberapa jenis tanaman seperti lili paris, lidah buaya, begonia, bromelia, atau anggrek bisa menyerap spektrum cahaya artifisial dengan baik. Yang juga patut diperhatikan, masing-masing jenis tanaman memerlukan jangka penyinaran yang berbeda-beda. Tanaman berdaun butuh sekitar 14 -16 jam pencahayaan per hari, sementara itu tanaman berbunga 12–16 jam. Cobalah menyinari tanaman pada waktu-waktu yang sama setiap hari. Anda bisa menggunakan timer untuk membuatnya lebih mudah. [*/NOV]