Percaya atau tidak, tangan kita sering kali menyentuh wajah. Menggaruk hidung, mengucek mata, hingga sekadar memegang pipi. Perwakilan Unicef di Indonesia dalam satu wawancara di radio pernah mengatakan, rata-rata manusia menyentuh wajahnya 3.000 kali per hari.

Menyentuh wajah diyakini membuat orang mudah terinfeksi covid-19. Bayangkan jika Anda tengah berada di area transportasi publik lalu ada yang batuk atau bersin di sekitar. Tanpa sengaja, tetesan kecil (droplet) orang yang sedang bersin itu menempel di tangan.

Tidak lama kemudian Anda menggaruk hidung atau mengucek mata. Dapat diperkirakan apa yang terjadi selanjutnya. Oleh karena itu, anjuran mencuci tangan sesering mungkin sangat disarankan. Dan, sebisa mungkin tidak menyentuh hidung, mulut, dan mata.

Hal ini mudah dikatakan, tetapi cukup sulit dikerjakan. Hal ini karena dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah sangat terbiasa dan sering menyentuh bagian dari wajah. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk tidak menyentuh area wajah?

1. Segera sadar

Perhatikan kapan saat kita menyentuh wajah. Sering kali orang menyentuh wajah ketika merasa stres, bosan, atau panik. Kenali dan atasi pemicunya. Biasakan untuk segera “sadar” ketika tangan ingin menyentuh wajah.

2. Amati gejalanya

Amati gejala lain yang menyebabkan kita menyentuh wajah. Misalnya, jika menyentuh hidung karena merasa gatal disertai dengan bersin, mungkin itu adalah tanda-tanda alergi. Kalau begitu kondisi yang dialami, ada baiknya segera Anda konsultasikan kepada dokter yang merawat.

mata merah. (Shutterstock)

3. Biasakan gunakan sarung tangan

Perhatikan tangan mana yang lebih sering digunakan untuk menyentuh wajah. Hindari menggunakan bagian tangan tersebut untuk menyentuh benda-benda yang berpotensi tercemar oleh tetesan kecil. Bila perlu, biasakan untuk menggunakan sarung tangan ketika berada di area publik.

Buatlah agar tangan kita selalu sibuk misalnya dengan cara memegang bola kecil. Tentu saja bola kecil ini ada baiknya milik pribadi dan tidak terpapar tetesan kecil.