Prestasi akademik si buah hati antara lain didukung oleh proses belajar di rumah. Oleh karena itu, lingkungan serta suasana yang kondusif mutlak diperlukan. Apa saja yang perlu diperhatikan?

Selain memenuhi peralatan belajar seperti alat tulis, meja, kursi, serta ruangan yang nyaman, ada hal lain yang tak boleh luput diperhatikan, yaitu membangun sikap terbuka dengan anak-anak. Hal ini penting supaya orangtua bisa memberikan masukan kepada anak-anak ketika mereka menghadapi kendala saat belajar.

Misalnya, ketika anak mengatakan tidak suka dengan satu mata pelajaran, padahal sebenarnya ia tidak paham dengan materi yang diberikan guru atau yang tertera pada buku. Masalah ini bisa diselesaikan jika si buah hati terbuka sehingga bisa ditemukan solusi yang baik misalnya lewat cerita atau perumpamaan agar mereka bisa lebih paham.

Hal lain adalah memberikan dukungan atau hal-hal positif. Tidak hanya dalam hal pelajaran, tetapi juga soal pertemanan yang tentu hal ini bisa berpengaruh pada semangat belajar. Pujian juga perlu diberikan jika anak berhasil meraih sesuatu di sekolah.

Selanjutnya, menggali potensi dan kelebihan anak, untuk kemudian dikembangkan lewat bimbingan belajar atau les. Potensi tersebut bisa yang menyangkut pelajaran seperti Matematika, atau hal lain seperti olahraga, seni, dan musik.

Hal terakhir yang tak kalah penting adalah membangun suasana yang mendukung proses belajar anak. Misalnya ketika si buah hati mengerjakan PR, orangtua bisa mendampingi atau berada di dekat anak sambil membawa buku atau koran daripada menyetel televisi yang bakal mengganggu konsentrasi si buah hati. [ASP]

Foto Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 20 Maret 2017