Pemasaran merupakan salah satu hal penting untuk mengembangkan sebuah bisnis. Terlebih lagi pada era digital ini, ketika informasi mudah diterima oleh audiens, baik secara daring maupun luring. Audiens dapat merasa kewalahan dengan banyaknya informasi, tetapi hal ini dapat diatasi dengan menampilkan informasi yang berbeda (stand out).

Oleh karena itu, konsep komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) bertujuan mengomunikasikan pesan kepada calon konsumen guna memahami dan melihat produk dalam jangka panjang melalui berbagai saluran pemasaran.

Untuk memahami lebih dalam dari peran komunikasi pemasaran terpadu bagi bisnis, Kognisi mengadakan webinar dengan judul “How to Apply Integrated Marketing Communication to Highlight Your Product” pada Senin, 19 April 2021 dengan pembicara Sugeng Budi Rahardjo, dosen Fakultas Teknik Industri di Universitas Pelita Bangsa dan Quality Management System Manager di PT Gramedia Cikarang. Webinar ini secara garis besar membahas konsep komunikasi terpadu melalui digital dan luring, serta proses pengaplikasiannya dalam strategi pemasaran.

Sugeng membuka webinar dengan menjelaskan konsep komunikasi pemasaran terpadu. Menurut Sugeng, pemasaran terintegrasi adalah sebuah metode baru yang digabung dengan metode pemasaran yang sudah lama. Ia juga mengungkapkan bahwa pemasaran merupakan seni membujuk.

“Dalam pemasaran, kita membujuk (konsumen) untuk membeli produk yang kita jual,” ucap Sugeng.

Guna meyakinkan dan mendorong konsumen untuk melakukan sebuah tindakan, dapat dimulai dengan penciptaan nilai (value creation). Penciptaan nilai adalah tindakan untuk menghasilkan apa yang ditawarkan kepada konsumen: produk, jasa, dan konsep bisnis. Penciptaan nilai dapat dilakukan, baik dari segi kegunaan maupun estetik, yang dapat mendorong konsumen untuk membeli produk. Semakin tajam sebuah penciptaan nilai, maka permintaan konsumen akan terpenuhi.

Peran komunikasi dalam pemasaran

Menjaga hubungan dengan pelanggan (long term relationship) berguna membangun loyalitas. Dalam menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dapat dilakukan kustomisasi produk, yaitu setiap produk yang dihasilkan tidak boleh memiliki kesamaan. Kita harus mengenali perilaku konsumen dan pelanggan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan selera mereka.

Selain itu, dalam melakukannya diperlukan komunikasi yang baik dengan konsumen dan pelanggan. Sugeng menjelaskan bahwa tugas kita sebagai pemasar adalah mengemas komunikasi sebaik mungkin agar terciptanya nilai preposisi.

“Dalam komunikasi terdapat tiga titik penting yang saling berhubungan, yaitu pengirim pesan, penerima pesan, dan di tengahnya adalah kegiatan mengirim pesan,” terang Sugeng. Namun, dalam proses penyampain pesan, bisa terjadi gangguan (noise), baik dari pengirim maupun penerimanya.

Untuk menangani gangguan ini, kita harus memahami pasar sebab proses pemaknaan dan penyampaian pesan yang tidak sempurna akan menghasilkan interpretasi berbeda terhadap pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, diperlukan segmentasi, penargetan, dan pemosisian, yaitu dengan memahami geografis, demografis, dan psikografis dari konsumen dan pelanggan.

Terpadu

Konsep komunikasi pemasaran terpadu hadir untuk meminimalisasi risiko pesan dari sebuah jenama (brand) diabaikan oleh pelanggan. Manfaat konsep ini salah satunya adalah membangun dan meningkatkan kesadaran jenama (brand awareness) dengan memanfaatkan berbagai saluran.

“Kita berada pada era digital, yaitu teknologi baru akan menggantikan teknologi yang usang sehingga untuk bertahan kita harus mengikuti alurnya yaitu dengan menggabungkan pemasaran tradisional, promosi, dan web atau media sosial yang akan menghasilkan pemasaran terintegrasi,” tutur Sugeng.

Lebih jauh, agar pemasaran bisa lebih kuat, dapat dilakukan sinergi terhadap semua departemen terkait: penjualan dan pemasaran, promosi, hubungan masyarakat, serta aktivitas daring. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perubahan pemasaran massal menjadi pemasaran bertarget.

Namun, bias konsumen perlu dihindari, yaitu penjualan personal, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat menjadi satu. Hal ini akan menyebabkan konflik dari berbagai sumber sehingga menyebabkan kebingungan pada citra perusahaan dan posisi jenama.

Kognisi adalah produk turunan Growth Center, yang merupakan platform berbasis edukasi persembahan Kompas Gramedia yang dibangun pada Mei 2019. Kognisi secara periodik mengadakan webinar yang terbuka untuk publik. Informasi lebih lanjut mengenai webinar Kognisi selanjutnya bisa langsung mengunjungi akun Instagram @kognisikg dan situs learning.kompasgramedia.com (khusus karyawan Kompas Gramedia). Selamat belajar, Kogi Friends! Stay safe, healthy, and sane!

Penulis: Ristiana Dwi Putri, Editor: Sulyana Andikko.