Masyarakat Barat juga memanfaatkan sebagian tanaman yang banyak tumbuh di sana sebagai bumbu masakan. Contohnya, tanaman thyme (timi) yang sering dipakai para koki di Barat untuk menyedapkan masakannya.

Sebenarnya, ada lagi bumbu yang berasal dari tanaman dan sering digunakan para koki di Barat untuk memasak. Tanaman ini mungkin masih terdengar asing di telinga kita, namanya taragon. Dari sisi rasa, taragon mirip dengan adas manis.

Sebutan lain taragon adalah dragon wort dan dalam bahasa latin Artemisia dracunculus. Taragon dapat tumbuh hingga sekitar 1 meter di dataran rendah, terutama di tanah berpasir dengan paparan sinar matahari yang cukup.

Rupa daun taragon halus, hijau mengilat, dan meruncing pada bagian ujungnya. Meskipun bentuknya berbeda, taragon masih termasuk dalam famili selada. Jenis taragon yang dikenal selama ini adalah taragon perancis dan rusia.

Taragon perancis mempunyai rasa yang lebih halus dan wangi, sedangkan taragon rusia rasanya lebih keras dan tidak terlalu beraroma.

Berbeda dengan bumbu lain yang telah dikenal sejak berabad-abad lalu, taragon tergolong “baru”. Awalnya, taragon hanya digunakan untuk kepentingan kesehatan atau pengobatan. Baru pada sekitar abad pertengahan, taragon digunakan sebagai bumbu di kawasan Eropa.

Sekitar abad ke-19, taragon baru dikenal di daratan Amerika dan digunakan sebagai bumbu masakan. Selain Eropa dan Amerika, taragon juga populer di Asia Barat.

Kandungan bermanfaat

Ada alasan kuat yang membuat taragon bertahan lama sebagai bahan obat. Taragon mengandung vitamin A, B, dan C, serta beragam jenis mineral. Kandungan antioksidan taragon secara umum lebih tinggi dibandingkan jenis tanaman herbal lainnya.

Secara tradisional, taragon telah lama digunakan untuk membantu merangsang nafsu makan. Penelitian lebih lanjut mengungkap, komponen polifenol dalam taragon dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, taragon berfungsi membantu menstabilkan tekanan darah. Melihat kandungannya, taragon baik dikonsumsi untuk penyandang diabetes dan membantu menghindari risiko penyakit jantung.

Minyak esensial yang disarikan dari taragon juga bermanfaat untuk berbagai kebutuhan. Di antaranya untuk anestesi dan antiseptik. Namun, perlu diperhatikan, minyak taragon tidak selalu cocok untuk semua orang, terutama yang memiliki riwayat alergi. Jadi, pastikan dulu pengguna atau pengonsumsi tidak mempunyai alergi pada taragon.

Dalam masakan, taragon biasanya hanya digunakan dalam jumlah sedikit. Banyak orang menggunakan taragon untuk campuran salad atau sajian yang menggunakan bahan tomat, misalnya sup tomat dan pasta dengan saus tomat.

Taragon juga kerap dicampurkan dengan bumbu lain dan dijadikan bahan untuk rendaman daging domba, ayam, atau ikan. Masakan yang menggunakan bahan telur juga cocok jika dibumbui dengan taragon. Potica, salah satu jenis roti khas masyarakat Eropa, juga menggunakan taragon sebagai bumbunya.

Tidak hanya untuk makanan atau masakan tertentu, taragon juga bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam minuman. Biasanya taragon dicampur dengan air dingin atau bisa ditambahkan dengan sirup dan disajikan dalam kondisi dingin.

Namun, karena tanaman ini masih jarang di Indonesia, kita lebih mudah menemukan taragon dalam bentuk kering. Penyimpanan taragon kering ini perlu tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Maksimal waktu penyimpanan adalah sekitar enam bulan. Hindari menyimpan taragon terlalu lama karena kualitasnya telah jauh berkurang.