Inovasi teknologi mampu mengubah sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Terkadang inspirasi muncul dari ide-ide sederhana atau sebuah impian yang tertuang dalam film. Masih ingat lukisan orang dalam film Harry Potter yang mampu bergerak?

Kini, ditemukan pula teknologi yang mampu membuat beberapa bagian dalam foto bergerak. Sinemagraf sebutannya. Namun, tidak hanya sinemagraf. Teknologi lain yang mengintip di sejumlah film adalah inForm.

Jika mencermati film-film X-Men, baik film pertama maupun film Wolverine, Anda akan menemukan inForm. Salah satunya adalah pada adegan ketika Wolverine bertemu dengan Yashida, perwira Jepang yang pernah diselamatkannya pada Perang Dunia II di Jepang.

Saat itu, Yashida yang sekarat tidak mampu bergerak, sekalipun ingin bangkit dari tempat tidurnya. Namun, dengan bantuan suatu alas tempat tidur yang penuh dengan tonjolan balok-balok kecil dari logam, Yashida mampu bangkit didukung tonjolan-tonjolan logam yang bergerak sesuai keinginan Yashida. Inilah gambaran inForm secara umum.

Meja dinamis

Teknologi ini merupakan sebuah bentuk tampilan dinamis (karena bentuknya bisa berubah-ubah) yang mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan konten tiga dimensi. Jadi, pengguna bisa berhubungan dengan informasi digital yang nyata. Dengan kata lain, pengguna bisa mewujudkan secara riil data yang diperoleh dalam bentuk digital.

Secara penampilan, wujud inForm merupakan sebuah bidang datar atau sekilas mirip meja yang dipenuhi tonjolan balok serupa keyboard komputer. Meja keyboard berukuran sekitar 15×15 inci ini dapat bergerak membentuk gerakan tangan atau obyek lain sesuai dengan informasi yang diterima. Jadi, gerakan di lokasi yang berbeda bisa tecermin atau tergerakkan dalam bidang inForm.

Peranti ini bekerja dengan mengandalkan sensor sesuai gerakan obyek yang ditransfer secara digital. Penemunya adalah sekelompok periset yang tergabung dalam The Tangible Media Group Massachusetts Institute of Technology yang dipimpin oleh Profesor Hiroshi Ishii.

Sebagai gambaran, Anda bisa menggerakkan sebuah bola di atas inForm, padahal tengah berada di lokasi yang berbeda. Pada lokasi, tidak ada bola di tangan, Anda hanya menggerak-gerakkan tangan sesuai tampilan pada layar yang menampilkan bidang inForm.

Peranti ini sebenarnya beroperasi dengan sensor gerak dari Microsoft Kinect. Perangkat lunak ini dapat membaca obyek dalam bentuk seperti aslinya atau tiga dimensi. Selanjutnya, hasil sensor akan diproses untuk menggerakkan balok-balok panjang serupa tombol keybord pada bidang inForm sehingga seolah mampu melukiskan bentuk asli benda hasil sensor.

Tiap balok ini masing-masing digerakkan oleh satu motor yang dapat membentuk gerakan yang saling terintegrasi. Hasilnya, melalui inForm, seseorang dapat menggerakkan obyek di dalam suatu bidang tanpa menyentuh secara langsung.

Perlu riset lanjutan

Teknologi yang bernama inForm ini memang unik. Dimungkinkan ke depannya aplikasi inForm akan semakin luas. Misalnya dalam bidang platform riset arsitektur kota seperti data geospasial, sistem informasi geografi, dan model arsitektur. Bahkan, ke depannya dimungkinkan hasil CT scan melalui inForm bisa ditampilkan dalam format tiga dimensi sehingga teknologi ini dapat digunakan untuk penanganan masalah kesehatan.

Namun, hingga saat ini, penggunaan inForm masih terbatas. Diperlukan riset yang lebih mendalam untuk pemanfaatan inForm. Lebih-lebih di Indonesia, teknologi inForm masih kurang dikenal. Hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh pemanfaatannya yang masih terbatas. Mengingat prediksi sifat multifungsi dari peranti ini, ada baiknya kita mulai membuka mata untuk menerima dan mengembangkan inForm di berbagai bidang. [*/MIL]

noted: tampilan 3d gerak digital melalui inform

foto: shutterstock