Pertumbuhan industri kendaraan bermotor memberi andil besar terhadap industri lainnya. Tak hanya produsen komponen fast moving ataupun suku cadang berjangka waktu lama yang bergairah, industri lainnya seperti kulit sintetis juga kian tumbuh dengan meningkatnya jumlah pemilik kendaraan bermotor.

Meningkatnya penggunaan bahan kulit sintetis secara empiris ditunjukkan dengan banyaknya produsen mengenalkan produk-produk baru kulit sintetis di pasaran. Penggantian interior yang kini menjadi kebutuhan fashion juga berdampak pada peningkatan permintaan. Sebab itu, tidaklah berlebihan apabila produsen kulit sintetis terus berlomba memasarkan kulit sintetis melalui beragam produk.

Meningkatnya penggunaan kulit sintetis untuk interior kendaraan dalam sepuluh terakhir juga menjadi sebuah fenomena. Hal ini dikemukakan General Manager PT Polystar International (Mbtech) Setiyanto. “Ketertarikan konsumen untuk mengubah interior telah bergeser, tidak semata-mata memperbaharui yang sudah rusak, tetapi lebih kental dengan gaya hidup melalui selera fashion.

Hadirnya pelapis kulit sintetis berkualitas, lanjut Setiyanto, telah menjawab kebutuhan konsumen yang menginginkan corak warna dan desain interior sesuai selera atau mengikuti tren yang sedang terjadi. Tentu, hal ini juga didukung dengan semakin piawainya para seatmaker membentuk dan mengombinasikan bahan tersebut.

Tidak cuma di segmen mobil baru, penggunaan bahan sintetis juga kian marak digunakan oleh para pemilik mobil bekas yang ingin tampil beda, atau sekadar meremajakan tampilan interior. Gerai-gerai modifikasi jok atau interior pun dibanjiri pemilik mobil yang ingin menjadikan tunggangannya lebih oke dan nyaman.

Setiyanto menambahkan, sebagai salah satu produsen bahan kulit sintetis, pihaknya terus berupaya memberikan inspirasi dan pemahaman tentang pelapisan interior yang tepat, baik dari segi kualitas maupun warna. Ia optimistis, industri ini akan terus tumbuh dengan baik.

“Karena melihat tren perkembangan pasar di 2016 cukup meyakinkan, kami yakin pada 2017, industri ini akan naik seiring kembali maraknya dunia otomotif,” ujarnya.

Potensi

Sementara itu, penggunaan pelapis kulit sintetis roda dua dan empat tidak bisa dibandingkan secara langsung. “Ini tidak dapat dibandingkan secara parsial karena kami tidak memasarkan produk pelapis dalam bentuk jadi, baik untuk sepeda motor maupun mobil. Apabila kami lakukan pun akan sulit dibandingkan, karena dari penggunaan bahan juga sudah berbeda, misalnya satu jok sepada motor kurang lebih membutuhkan satu meter bahan, untuk mobil rata-rata bisa mencapai lebih dari 10 meter,” papar Online Div Manager PT Polystar International (Mbtech) Edi Pamungkas.

Edi menjelaskan, bahan untuk roda empat ternyata masih banyak digunakan untuk roda dua, begitu juga sebaliknya. Namun, terkait perbandingan penggunaan bahan pelapis pada roda dan roda empat, ia menjawab, penggunaan pelapis jok interior roda empat sudah banyak dilakukan oleh konsumen, sedangkan tren pelapis jok sepeda motor tumbuh baru-baru ini.

“Sekarang jok sepeda motor sudah menjadi sektor penting untuk dimodifikasi. Bahkan ada yang memodifikasi jok sepeda motornya terlebih dahulu baru kemudian warna bodi. Potensi penggunaan pelapis bahan sintetis untuk roda dua dipastikan sangat besar, mengingat konsumen lebih dinamis dan jumlah populasi sepeda motor di Indonesia jauh di atas roda empat,” kata Edi optimistis.

Beragam

Senada dengan Edi, Brand Manager PT Polystar International (Mbtech) Dana Iswanto mengungkapkan, bahan sintetis akan semakin diminati karena selain mudah dalam perawatan juga memiliki varian beragam yang dapat dijadikan pilihan menarik mewujudkan interior idaman. “Setiap produk MBtech diminati oleh konsumen karena memiliki kekhasan masing-masing. Namun, bisa dikatakan yang lebih diminati adalah MBtech Camaro, MBtech Camaro Fiesta, dan MBtech Premium–Carrera.”

Manfaat penggunaan pelapis sintetis telah dirasakan banyak orang, tanpa kecuali Anton. Pemilik kendaraan jenis MPV ini melakukan modifikasi interior, termasuk jok dan doortrim, dengan pelapis sintetis berkualitas, lantaran ingin mobilnya lebih nyaman, fresh, dan selalu bersih.

“Selain harganya yang relatif terjangkau, dengan menggunakan bahan pelapis ini, jok dan kabin semakin mudah merawatnya. Makan atau ngemil di dalam mobil kini tidak perlu khawatir karena serpihan makanan yang jatuh ke jok dapat dengan mudah dibersihkan. Dasbor juga tampak bersih karena tidak ada debu yang beterbangan. Tak hanya itu, duduk dengan jok berlapis kulit sintetis terasa nyaman dan sejuk,” pungkas Anton. [BYU]

Foto dokumen Shutterstock.

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 31 Desember 2016