Jangan tunggu sampai ban mobil tipis tak merata untuk melakukan balancing. Segera bawa mobil ke bengkel tepercaya ketika Anda mulai merasakan adanya getaran berlebih saat melaju pada kecepatan tinggi.

Hal itu dikatakan oleh seorang teknisi bengkel spesialis kaki-kaki kendaraan di bilangan Lebak Bulus, Jakarta. “Kalau setir terasa bergetar saat kita ngebut, itu menjadi sinyal bagi kita untuk segera mem-balancing ke empat roda. Ini karena getaran tersebut bisa saja berasal dari titik berat ban yang sudah tidak merata. Jadi, jangan tunggu hingga ban botak sebelah, baru kita ke bengkel,” ujarnya.

Memang, memelihara kaki-kaki mobil dengan cara mem-balancing ke empat roda tidak sesering seperti kita mengganti oli. Namun, ini tetap harus dilakukan secara berkala agar titik berat pada roda tetap merata. Mobil dengan jarak tempuh tinggi, terlebih medan yang dilalui cukup berat, dapat lebih cepat mengalami pergeseran titik berat pada velg atau ban.

Membiarkan roda memiliki titik berat tidak merata, selain membuat setir bergetar dan ban menjadi cepat tipis, bisa memicu rusaknya komponen kaki-kaki lainnya, termasuk suspensi. Untuk itu, setelah touring atau melakukan perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi, segera bawa kendaraan Anda ke bengkel untuk di-balancing. Mekanik biasanya melekatkan lembaran logam kecil berupa timah pada sisi-sisi velg yang kekurangan beban.

Selain melakukan balancing pada ke empat ban, plus ban cadangan, pihak bengkel biasanya juga menyarankan agar mobil di-spooring. Ini menjadi langkah tepat untuk menjaga sudut ban terhadap permukaan jalan tetap pada batas normal.

Bila mobil jarang di-spooring, jangan heran apabila setir terasa berbelok sendiri, entah ke kanan atau kiri. Untuk itu, rutinlah melakukan spooring, baik dengan metode konvensional maupun teknologi tiga dimensi. Keduanya sama-sama menggunakan sistem komputer. Namun, teknologi tiga dimensi disebut-sebut lebih akurat.

Biasakanlah melakukan spooring setelah mobil menempuh jarak 10.000 kilometer. Spooring juga wajib dilakukan bila kita mengganti komponen kaki-kaki, seperti shock absorber, bearing support, dan tie rod. [BYU]

Foto Shutterstock.com

Artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 10 April 2017