“Kenapa, Alfi?” tanya ibunya setelah melihat Alfi tampak murung.
“Alfi bosan di rumah terus, Bu. Alfi ingin ke rumah Nenek,”
Ibunya tersenyum. “Nah, biar Alfi tidak bosan, Alfi mau bantu Ibu?”
“Bantu apa, Bu?” tanya Alfi.
Ibu lalu mengajak Alfi masuk ke dalam kamar Alfi. Di sana, ibu membuka lemari pakaian Alfi. Lemari itu dipenuhi pakaian Alfi sejak ia masih bayi. Sekarang, Alfi sudah berusia 10 tahun. Sudah banyak pakaiannya yang tidak muat lagi, padahal masih bagus dan layak pakai.
“Ibu ingin Alfi memilah-milah pakaian mana yang Alfi masih pakai dan yang Alfi sudah tidak mau pakai lagi. Nanti, pakaian yang sudah kamu tidak pakai, bisa kita sumbangkan ke anak-anak di panti asuhan.”
“Kenapa harus kita sumbangkan, Bu?” tanya Alfi.
“Sekarang saat pandemi Covid-19, mengakibatkan orang-orang tidak keluar rumah, kecuali keperluan mendesak. Dengan kondisi begitu, anak-anak di panti asuhan mungkin sekarang kurang mendapatkan kunjungan dari para donatur seperti pada saat normal. Makanya, kita sebisa mungkin turut membantu anak-anak di panti asuhan,” jelas ibunya.
“Cara menyumbangnya bagaimana, Ibu? Kan, kita tidak boleh keluar rumah?”
“Kita bisa manfaatkan jasa kurir,” jelas ibunya.
Alfi mengangguk. Ia pun bersemangat memilah-milah pakaian-pakaian lamanya di lemari, dibantu ibunya. Pakaian-pakaian terpilih untuk disumbangkan, lalu Alfi masukkan ke dalam kardus. Total terkumpul dua kardus. Selain pakaian, Alfi juga menyumbangkan mainan-mainannya yang sudah ia tidak mainkan lagi.
Lalu, Alfi dan ibunya membawa kardus berisi pakaian dan mainan ke ruang tamu. Rupanya Ibu juga sudah menyiapkan satu kardus berisi sembako dan makanan ringan buat dikirim ke panti asuhan. Panti asuhan yang dituju terletak tidak begitu jauh dari rumah Alfi.
“Nah, sekarang, kita tunggu petugas kurirnya datang,” kata ibu usai menghubungi perusahaan kurir melalui telepon. Tak lama, petugas kurir pun datang, kemudian langsung membawa paket bantuan dari Alfi dan ibunya ke panti asuhan yang dituju.
Seminggu kemudian, Alfi mendapat surat berisi tulisan tangan dari anak-anak panti asuhan yang berterima kasih atas sumbangan Alfi. Alfi merasa senang.
“Ibu, lihat, Alfi mendapat surat dari teman-teman di panti asuhan. Katanya, setelah pandemi ini berakhir, mereka mau mengajak Alfi main bersama di panti.”
Ibu mengusap kepala Alfi. “Anak pintar. Sekarang, bagaimana kalau Alfi menelepon nenek dan menceritakan tentang hal ini. Nenek pasti senang dan bangga.”
Alfi mengangguk riang. *
Penulis: Audrey Regina
Pendongeng: Kang Acep (Youtube : Acep Yonny)
Ilustrasi: Regina Primalita