Sejarah awal masker banyak dihubungkan dengan ditemukannya beberapa gambar orang memakai kain untuk menutupi mulut mereka. Gambar-gambar ini ditemukan pada pintu makan Persia. Oleh karena itu, diperkirakan sejarah awal penggunaan masker dimulai pada abad ke-6 sebelum masehi.
Catatan lainnya terlihat di China. Mengutip dari Global Times, penggunaan masker muncul pada Dinasti Yuan (1279-1368). Masker pada masa itu berupa kerudung yang ditenun dengan sutra dan benang emas. Hal ini dicatat pada catatan perjalanan Marco Polo ke China pada masa Dinasti Yuan.
Saat itu, diceritakan para pelayan yang melayani kaisar harus mengenakan kain sutra untuk menutup mulut dan hidung mereka. Peneliti sejarah meyakini, kain sutra itu untuk menjaga napas pelayan akan rasa makanan.
Baca juga :
Wabah black death
Catatan sejarah juga menunjukkan pada abad ke-14 saat wabah black death menyebar ke Eropa, penggunaan masker wajah mencuat. Pada abad ke-16, masker terus berinovasi dan saat itu cukup unik karena berbentuk seperti paruh burung.
Masker paruh burung itu memiliki kaca di rongga mata untuk melihat. Adapun di bagian ujung paruh, diberikan parfum, rempah-rempah, atau obat-obatan, bahkan kamper untuk menyaring penyakit.
Penggunaan masker paruh burung ini juga seperti gaya hidup karena dipakai berbarengan dengan topi, syal, celana panjang, sarung tangan, sepatu, dan tongkat berjalan. Orang saat itu menyebutnya “setelan paruh”.
Sejarah masker terus bergerak. Pada abad itu, Leonardo da Vinci memberikan ide penggunaan kain yang direndam dalam air lalu ditempatkan pada wajah. Fungsinya, kain ini untuk menyaring bahan kimia beracun yang muncul dari napas manusia. Metode ini masih efektif dan kerap dipakai sebagai panduan keluar dari kebakaran hingga saat ini.
Baca juga :
Masker modern
Masker modern diciptakan pada 1848 oleh Lewis Hasslet yang digunakan untuk penambah sebagai masker pertama yang dipatenkan untuk masker pelindung. Masker buatannya mirip seperti masker gas.
Louis Pasteur pada 1861 membuktikan bahwa ada bakteri di udara. Penemuan ini mendorong desain masker terus berevolusi. Seorang dokter Perancis bahkan kabarnya membuat masker dengan enam lapis kain kasa. Dari situ, masker terus berkembang menjadi bentuk yang bebas diikat dan digantung di telinga dengan tali melingkar.
Sebenarnya pada masa dinasti Qing (1644–1911), seorang ilmuwan medis China menemukan masker yang dibuat dari dua lapis kain kasa. Masker ini menuai pujian karena dibuat dari biaya produksi renda dengan bahan yang mudah didapat.
Pada 1967, perusahaan 3M memproduksi masker N95 yang terinspirasi dari desain bra. Ini menjadi dasar masker modern saat ini. Masker N95 ini terbukti mampu menyaring partikel PM 2,5.