Doug bukanlah pemilik yang baik. Bahkan, ia sebenarnya terganggu oleh kehadiran Reggie. Ia berulang kali berusaha membuang Reggie dengan berpura-pura bermain tangkap bola. Doug melempar bola sejauh mungkin lalu kabur. Namun, Reggie selalu berhasil membawa pulang bola dan memberikannya kepada Doug.
Kehilangan kesabaran, Doug yang tinggal di pinggiran kota membawa Reggie ke kota besar dan meninggalkannya di sana. Tersesat di antara gang-gang kumuh, Reggie bertemu dengan sejumlah anjing di antaranya Bug (suara oleh Jamie Foxx), Maggie (suara oleh Isla Fisher), dan Hunter (suara oleh Randall Park).
Reggie terlalu naif mengira Doug sebagai pemilik yang baik. Mendengar cerita Reggie, teman-teman barunya berusaha menyadarkannya bahwa Doug membuangnya. Mereka pun mengajari Reggie tentang cara menjadi anjing liar dan menikmati hidup.
Hingga kemudian, Reggie mulai menerima bahwa perlakuan Doug terhadapnya selama ini kurang baik. Bersama teman-temannya, Reggie pun menyusun rencana untuk memberi pelajaran kepada Doug. Keempat teman sekawan itu pun menempuh perjalanan panjang untuk kembali ke tempat asal Reggie. Berhasilkah mereka?
Penuh umpatan
Berbeda dengan sejumlah film dengan tokoh binatang, kebanyakan menampilkan pergumulan emosi yang menyentuh bagi anak kecil sehingga ditujukan sebagai tontonan keluarga. Strays justru tidak dianjurkan untuk ditonton anak kecil dan memiliki rating 17 tahun ke atas. Di AS, film ini tercatat sebagai live action pertama dengan tokoh binatang yang mendapat rating R (restricted) alias anak kecil harus didampingi orang tua.
Hal itu antara lain karena Strays dipenuhi umpatan yang tidak layak didengar oleh anak di bawah umur. Begitu intensnya umpatan di sepanjang film sehingga yang awalnya terdengar lucu dan menyegarkan, ketika ditampilkan berlebihan menjadi kurang efektif. Selain itu, cukup banyak pula humor yang berhubungan dengan konten seksual bertebaran, bahkan cenderung vulgar. Jika Anda kurang dapat menerima humor seperti ini, Strays boleh jadi akan sangat mengganggu.
Karakter yang diperankan oleh para satwa ini pada dasarnya orang dewasa dengan segala problematikanya. Hanya saja, yang digunakan adalah dari sudut pandang para anjing. Cukup menggelikan ternyata mendengar penilaian anjing terhadap sikap dan perilaku manusia. Antara lain ketika Doug berulang kali memaki Reggie, namun ia justru menanggapinya sebagai bentuk perhatian dan ungkapan sayang. Selain konflik pribadi yang dialami Reggie, Strays juga berkisah tentang persahabatan dan kesetiakawanan di antara para anjing. Penulis cerita cukup jeli antara lain memasukkan kebiasaan anjing untuk membuang air kecil sebagai cara untuk menandai suatu tempat sebagai milik kepunyaan. Cara itu pula yang digunakan Reggie dan kawanannya sebagai tanda mengikat diri satu sama lain. Meski menampilkan premis yang menarik serta pergulatan batin para anjing yang menggelitik, salah satu kelemahan utama Strays adalah “akting” dari para anjing yang miskin ekspresi. Sebagian besar film ini menampilkan live action, bukan mengandalkan olah digital. Sayangnya, terdapat banyak bagian yang menampilkan dialog cukup panjang tetapi tidak didukung oleh ekspresi yang tepat. Sehingga, terkesan dialog tersebut bukanlah ucapan dari para anjing. Terlepas dari berbagai kelemahan tersebut, Strays cukup sukses menjadi tontonan yang menghibur. Film ini sedang diputar di bioskop Tanah Air. 7Strays berkisah tentang anjing peliharaan yang dibuang oleh tuannya. Menemukan jati dirinya, ia kemudian menyusun rencana membalas dendam kepada pemiliknya.Review overview
Summary