Sinterklas dan Santa Claus sering dianggap sebagai sosok yang sama dalam menyemarakkan suasana Natal. Namun, ternyata keduanya memiliki perbedaan signifikan yang mencerminkan asal-usul budaya dan tradisi yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan utama antara Sinterklas dan Santa Claus, diolah dari berbagai sumber.

Asal usul dan sejarah

Sinterklas: Berakar dari tradisi Belanda, Sinterklas merupakan representasi dari Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra di Asia Kecil pada abad ke-4 yang dikenal karena kedermawanannya kepada anak-anak.

Santa Claus: Merupakan adaptasi masyarakat Amerika dari Sinterklas, yang berkembang menjadi ikon pemberi hadiah pada perayaan Natal di Amerika Serikat.

Penampilan dan pakaian

Sinterklas: Digambarkan mengenakan pakaian uskup berwarna merah dengan jubah panjang, topi tinggi (mitra), dan membawa tongkat uskup.

Santa Claus: Dikenal dengan pakaian merah cerah, mantel berbulu putih, topi merah dengan pompom putih, sabuk hitam, dan sepatu bot hitam.

Waktu perayaan

Sinterklas: Dirayakan pada tanggal 5 Desember di Belanda, dikenal sebagai “Sinterklaasavond” atau Malam Santo Nikolas saat anak-anak menerima hadiah.

Santa Claus: Terkait dengan perayaan Natal pada 25 Desember, yang hadiahnya biasa diberikan pada malam Natal atau pagi hari Natal.

Ilustrasi Sinterklas. SHUTTERSTOCK

Kendaraan dan pendamping

Sinterklas: Dikisahkan datang dari Spanyol dengan kapal uap. Setibanya di Belanda, ia menunggangi kuda putih bernama Amerigo. Ia ditemani oleh asistennya yang dikenal sebagai Zwarte Piet.

Santa Claus: Mengendarai kereta luncur yang ditarik oleh sembilan ekor rusa kutub, dengan Rudolph si rusa berhidung merah sebagai pemimpin. Ia dibantu oleh para elf dalam memproduksi dan mengemas hadiah di pabrik permen dan mainan.

Tempat tinggal

Sinterklas: Menurut tradisi Belanda, Nikolas tinggal di Spanyol dan melakukan perjalanan tahunan ke Belanda untuk perayaan.

Santa Claus: Dikisahkan tinggal di Kutub Utara bersama Nyonya Claus dan para elf yang membantunya mempersiapkan hadiah.

Cara memberikan hadiah

Sinterklas: Anak-anak meletakkan sepatu mereka di dekat perapian atau pintu, dan Sinterklas mengisi sepatu tersebut dengan hadiah atau permen.

Santa Claus: Masuk melalui cerobong asap dan meninggalkan hadiah di bawah pohon Natal atau di dalam kaus kaki yang digantung di dekat perapian.

Makanan favorit

Sinterklas: Tidak ada makanan favorit yang spesifik terkait dengannya, tapi ia dikenal gemar memberikan permen kepada anak-anak.

Santa Claus: Sering dikaitkan dengan kue dan susu yang disiapkan oleh anak-anak sebagai camilan saat ia mengunjungi rumah mereka.

Meskipun memiliki perbedaan dalam asal-usul, penampilan, dan tradisi, baik Sinterklas maupun Santa Claus hanyalah cerita untuk melambangkan semangat memberi dan berbagi kebahagiaan kepada anak-anak selama musim liburan.

Baca juga: 5 Ide Seru Rayakan Natal di Rumah